REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa membagikan paket sembako kepada puluhan guru mengaji di wilayah Bekasi guna meringankan beban ekonomi mereka di tengah pandemi Covid-19.
"Bukan hanya kepada penjual asongan, ojek, dan pekerja dengan pendapatan harian lain, guru ngaji juga terdampak oleh wabah corona," kata Manajer Dakwah Dompet Dhuafa Imam Alfaruq melalui keterangan pers yang diterima Antara, Selasa (28/4).
Untuk itu, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari bagi para ustadz, Dompet Dhuafa membagikan puluhan paket sembako bagi mereka. Pandemi Covid-19, kata dia, telah memaksa banyak Taman Pengajian Anak (TPA) dan majelis-majelis lainnya menghentikan aktivitas mereka.
Akibat penghentian tersebut, katanya, banyak guru mengaji kehilangan pendapatan untuk sementara waktu. Untuk itu, Dompet Dhuafa menyalurkan sembako kepada guru mengaji di sekitar Bekasi, Jawa Barat guna meringankan beban mereka.
"Alhamdulillah hari ini sampai berbuka, kami menyalurkan paket sembako kepada para guru mengaji dan dai di Jabodetabek. Total ada 50 paket sembako dengan 50 penerima manfaat. Saat ini kita salurkan ke wilayah Bekasi," katanya.
Pemberian sembako bagi guru mengaji itu dilakukan karena mereka juga menjadi bagian dari orang-orang yang terkena dampak pandemi Covid-19. Selain itu, pemberian dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas jasa-jasa mereka memberikan pendidikan Islam kepada masyarakat.
"Guru mengaji dan dai ini sangat penting keberadaannya. Sayang karena wabah banyak kegiatan seperti TPA dan majelis harus dinonaktifkan. Mereka sebagai guru ngaji pun sementara waktu menanggalkan profesinya," kata dia.