REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan menyalurkan bantuan beras sebanyak 250 kilogram (kg) kepada warga kurang mampu di Kabupaten Pinrang untuk menghadapi wabah virus corona baru atau Covid-19.
Kepala Cabang ACT Sulsel, Faizal Agunisman di Makassar, Jumat (24/4), mengatakan pandemi Covid-19 harus ditangani bersama agar tidak menciptakan bencana sosial yang lebih besar seperti kemiskinan dan kelaparan. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya telah menyalurkan bantuan beras untuk 50 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Minanga Aka'e dan Turungan, Biringtasi Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Pandemi Covid-19 adalah masa yang sulit bagi kita semua. Di tengah situasi seperti ini, semua bisa berkontribusi, apa pun profesinya. Dokter, aparat keamanan, pekerja kemanusiaan, bahkan petani," katanya.
Faisal mengatakan selain sektor kesehatan, sektor pangan turut terdampak pandemi COVID-19. Karena itu, ACT melakukan penguatan di sektor pangan dengan melibatkan petani dan buruh tani dalam Program Pemberdayaan 1.000 Petani untuk Operasi 1.000.000 ton beras gratis di Indonesia selama pandemi Covid-19.
Keterlibatan petani dalam program ketersediaan pangan di masa pandemi ini layaknya perjuangan para pahlawan medis di garda terdepan dalam menangani Covid-19.
"Para petani yang terus berkontribusi dalam penyediaan pangan tak berbeda jauh dengan elemen masyarakat lainnya yang menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi corona," jelasnya.
Sementara itu, Nilawati yang merupakan salah satu penerima manfaat mengucapkan terima kasihnya kepada relawan ACT MRI Sulsel yang menyalurkan bantuan beras. "Alhamdulillah saya sangat bersyukur dengan adanya program beras gratis ini," katanya.
Hal senada disampaikan Herman selaku Kepala Lingkungan Desa Minangakae yang sangat mengapresiasi ACT MRI Sulsel dalam program ini. "Program ini sangat membantu masyarakat, utamanya bagi mereka yang bermukim di pesisir sebab banyak masyarakat pra-sejahtera yang secara ekonomi sangat terganggu penghidupannya akibat merebaknya Covid-19," ujarnya.