REPUBLIKA.CO.ID, HAYDERABAD – Hayderabad merupakan salah satu kawasan elite di India. Namun kondisi di kawasan ini terlihat timpang jika melihat umat Islam yang menempati kawasan tersebut.
Sebuah survei yang dilakukan LSM Helping Hand Foundation (HHF)mencatat ekonomi untuk Muslim sebanyak 63 persen Muslim di kota itu berada di bawah garis kemiskinan.
Dilansir di timesofindia.indiatime.com, Rabu (22/4) setiap hari mereka hanya bisa bertahan hidup dengan mengandalkan bantuan pemerintah, penghasilan harian dan sedekah dari orang lain.
Dari hasil survei tersebut juga mencatat hanya dua hingga tiga persen dari umat Islam yang berada pada ekonomi atas. Mereka memiliki pendapatan tahunan hingga 25 Lakh atau Rp 501.194.691,59.
Sementara 10 hingga 15 persen umat Islam merupakan kelas menengah dengan pendapatan tahunan sekitar dua hingga lima lakh atau Rp 40.095.575,33 hingga Rp 100.238.938,32. Mereka yang berada dalam ekonomi bawah hanya memiliki pendapatan tahunan sekitar satu hingga dua lakh atau Rp 20.047.787,66 hingga Rp 40.095.575,33.
HHF juga melakukan survei pada sampel rumah tangga Muslim. Mereka mencari profil pekerjaan Muslim di daerah kumuh perkotaan. Hal ini dilakukan untuk mendata penerima zakat, zakat fitrah, sedekah dan infak yang berhak mendapatkan selama Ramadhan.
"Tujuannya untuk membantu donatur membuat pilihan berdasarkan informasi tentang donasi mereka apakah akan memberikan zakat atau sedekah selama Ramadhan,"ujar Pengelola HHF Mujtaba Hasan Askari.
Askari juga mengatakan mereka telah menemukan klasifikasi sosial-ekonomi muslim di Hayderabad. Mereka percaya bahwa data tentang latar belakang sosial ekonomi dari minoritas bermanfaat terutama untuk membuat pilihan.
Mereka juga telah melakukan analisi mendalam dengan bantuan profesional dalm meriset pasar. Sehingga mereka mendapatkan data klasifikasi sosial ekonomi muslim di Hayderabad.
"Kami harus menyimpan memetakan dari data lasifikasi sosial ekonomi ini untuk memvalidasi hasil survei kami,"jelas Askari.