REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabag Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan tetap menghimpun dana untuk zakat, infak, sedekah dan wakaf. "Kami telah memiliki data penerima dan mereka hampir seluruhnya terdampak PSBB akibat Covid-19," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (20/4).
Pembagian telah dilakukan sejak pekan lalu dan akan terus dilakukan hingga pandemi ini selesai. Selain itu, program ini juga merupakan bagian dari program kegiatan Ramadhan yang selalu diselenggarakan setiap tahun.
Namun, tahun ini hanya dua program yang dapat dilakukan, yakni santunan anak yatim dan penghimpunan dana ziswaf. Ini dilakukan dalam rangka membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Nantinya masyarakat dapat menyalurkan bantuan berupa ziswaf kepada kami melalui transfer bank dengan nomor rekening yang telah kami sebarluaskan," kata dia.
Sebelumnya, penyaluran dari para donatur, termasuk Tahir Foundation, Keuskupan Agung Katederal, Wali Gereja, Kemensos, dan lainnya telah disalurkan pekan lalu. Sekitar seribu paket bahan pokok disalurkan pada masyarakat sekitar Istiqlal yang membutuhkan.
“Untuk sembako nilainya sekitar Rp 500 ribu, isi paketnya dari beras, makanan instan, minyak dan lainnya,” ujar dia.
Dia melanjutkan, pembagian sembako dari Istiqlal akan dilakukan kembali, jika donasi dari para donatur sudah terkumpul. Menyambut Ramadhan, ia juga akan membagikan makanan secara terus-menerus.
“Kami bagikan seperti kurban. Memanggil RT/RW, karena memang tidak boleh ada kumpul-kumpul,” ujar dia.
Dia menambahkan, bantuan yang disalurkan dari Istiqlal juga tidak hanya berupa makanan dan sembako. APD juga telah dibagikan secara bertahap. “Untuk APD nilai bantuan yang sudah disalurkan lebih dari Rp 5 miliar, diantaranya dibagikan berupa vocer untuk ditukar APD,” ujar dia.
Penyaluran bantuan warga terdampak Covid-19 jelang Ramadhan ini telah dilakukan dua kali.