REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi virus corona (Covid-19) membawa dampak ekonomi cukup berat bagi masyarakat, terutama yang bekerja di sektor informal. Dampak ekonomi juga memukul masyarakat miskin atau kaum dhuafa, serta mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja atau dirumahkan tanpa gaji.
Untuk itulah, pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Keuskupan Agung Pontianak melalui Yayasan Landak Bersatu, dan Yayasan Pena Mas Mulia, bekerja sama membentuk Gerakan Indonesia Peduli dan Bersatu untuk merespons cepat kesulitan masyarakat yang terdampak Covid-19.
Gerakan Indonesia Peduli dan Bersatu ini bergerak cepat menghimpun segala daya dan upaya untuk mengetuk kepedulian pada donatur untuk bersama melakukan aksi kemanusiaan dalam membantu masyarakat terdampak Covid-19. Bantuan yang disalurkan berupa bahan pokok pangan atau sembako. Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan aksi kemanusiaan itu digalang di Jabodetabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat. Selanjutnya, menyusul provinsi lain seperti Jawa Barat dan di luar Pulau Jawa.
"Penyaluran bantuan paket sembako ini merupakan bentuk kepedulian kami kepada warga masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan sembako untuk masyarakat yang membutuhkan akan mulai disalurkan sebanyak 3.450 paket. Sebelumnya, bantuan sudah dan sedang disalurkan di Jawa Timur. Setelah Jabodetabek menyusul Jawa Tengah dan Kalimantan Barat. Do'akan saja, donasi bagi masyarakat ini terus disalurkan dari para dermawan," kata Gus Yaqut, saat launching distribusi bantuan kemanusian Gerakan Indonesia Peduli dan Bersatu untuk Jabodetabek di kantor GP Ansor, Jakarta, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (20/4).
Yaqut mengatakan, bantuan kemanusiaan ini merupakan bentuk semangat gotong royong. Ia mengatakan, gotong royong sendiri merupakan spirit asli bangsa Indonesia. Karena itu, menurutnya, model aksi kemanusiaan dengan gotong royong berbagai organisasi lintas iman dan lintas pemangku kepentingan ini merupakan model ideal yang mencerminkan persatuan bangsa dan kepedulian terhadap sesama.
"Melalui gotong royong pula distribusi bantuan ke masyarakat dilakukan para kader GP Ansor dan Banser. Proses penyaluran dilakukan secara bertahap," lanjutnya.
Dalam acara peresmian gerakan ini, Gus Yaqut juga didampingi Sekjen GP Ansor Abdul Rochman. Sementara itu, Arvin F. Iskandar dari DPD Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta mewakili unsur pelaku usaha yang berpartisipasi dalam Gerakan Indonesia Peduli dan Bersatu.
Arvin mengatakan, bahwa aksi kolaborasi ini merupakan wujud kepedulian bersama sebagai anak bangsa yang terdiri dari rohaniwan, pelaku usaha, pegiat LSM, ormas, dan banyak masyarakat lainnya. Acara itu juga dihadiri oleh tokoh perempuan sekaligus pelaku usaha dari PT Intiland Development Tbk, Theresia Rustandi.
Pada kesempatan itu, Theresia mengatakan bahwa gerakan kemanusiaan ini adalah tanggung jawab setiap anak bangsa untuk ikut berperan dalam pandemi saat ini. Karena itu, ia mengajak semua pihak agar tidak hanya menjadi penonton dan berpangku tangan.
"Pandemi global ini datang tanpa melihat siapa orangnya, apa agama, atau pun sukunya. Duka dan kecemasan mereka merupakan duka dan kecemasan kita semua. Karena itu, kami menyeru kepada berbagai elemen bangsa untuk peduli dan bersatu untuk menjaga bangsa kita dalam menghadapi kondisi ini," kata Ditto Santoso, mewakili Yayasan Penamas Mulia dan Yayasan Landak Bersatu.
Gerakan Indonesia Peduli dan Bersatu merupakan kolaborasi yang digagas Pengurus Pusat GP Ansor, Yayasan Landak Bersatu, dan Yayasan Penamas Mulia. Gerakan ini melibatkan berbagai elemen lintas agama, pemangku kepentingan, dan lintas sekor.
Gerakan ini didukung para filantropis dan perusahaan yang peduli dalam naungan REI, PT Intiland Development Tbk, Ahabe Group, dan Mayora Group. Gerakan ini merupakan wujud karya kemanusiaan sekaligus wahana untuk mempromosikan semangat keragaman dan persatuan bangsa.