Senin 20 Apr 2020 03:12 WIB

ACT Jatim Beri Makanan Gratis Bagi Pekerja Informal

Program makan gratis bertujuan membantu memutar roda perekonomian UMKM

Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT). ACT beri makanan gratis melalui program pangan gratis.
Foto: dok. ACT
Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT). ACT beri makanan gratis melalui program pangan gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur menggandeng Kedai Soto Kudus (Sodus) Surabaya, memberikan makan gratis kepada pekerja informal melalui program operasi makan gratis sebagai dampak dari penyebaran virus corona atau Covid-19.

Tim Program ACT Jawa Timur, Mashudidi Surabaya, Ahad (19/4), mengatakan operasi makan gratis ini merupakan program yang bertujuan membantu memutar roda perekonomian UMKM.

Baca Juga

"Tujuannya membantu makan masyarakat prasejahtera yang terpaksa masih beraktivitas di luar rumah untuk menyambung hidup," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 50-100 paket makan setiap hari dengan mitra bergiliran. "Ini semata-mata ingin menghidupkan perekonomian usaha kecil, sekaligus menyiapkan paket makan bagi masyarakat yang terpaksa tidak bisa di rumah saja karena keharusan mencari nafkah, kami dukung perjuangan mereka," ujar Mashudi

Ia mengatakan, operasi makan gratis ini sudah berjalan sejak sepekan yang lalu bekerjasama dengan mitra untuk membantu roda perekonomian mitra UMKM sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan makan.

"Antusiasme masyarakat penerima manfaat juga terlihat saat mereka menerima paket makan gratis dari ACT," katanya.

Sementara itu, Feri salah satu pengemudi ojek dalam jaringan mengatakan dirinya mengaku bersyukur bisa mendapatkan makan gratis ini.

“Terima kasih ACT, dengan adanya paket pangan ini setidaknya saya bisa menghemat pengeluaran untuk makan nanti," katanya.

Sementara, menurut Atma Wardhana selaku pemilik kedai makan Sodus, mengatakan dengan berbagai pertimbangan pihaknya memutuskan rumah makan miliknya tetap beroperasi dengan memperhatikan protokol pencegahan COVID-19.

"Kami tetap buka dengan memperhatikan protokol COVID-19, di antaranya mengatur jarak antar meja dan kami sediakan alat pencuci tangan, kami juga selalu mempromosikan pembelian untuk dibawa pulang demi keamanan bersama" katanya.

Ia mengaku, dampak ekonomi sangat dirasakan oleh pengusaha UMKM di Surabaya akibat Corona. Himbauan pembatasan sosial menurunkan jumlah penjualan. Banyak yang terpaksa menutup usahanya dan memberhentikan tenaga kerja.

"Kami mengambil keputusan tetap buka dengan mengutamakan penjualan bawa pulang agar para karyawan tidak pulang kampung," katanya.

Pada program bersama Selamatkan Bangsa, ACT Jawa Timur berkomitmen untuk terus bersama masyarakat mengatasi dampak sosial ekonomi yang terjadi akibat COVID-19.

Peran serta dan solidaritas masyarakat menjadi kunci penanganan pandemi ini. Masyarakat dapat terus berpartisipasi dengan menyalurkan bantuan terbaik melalui surabaya.indonesiadermawan.id, atau melalui Posko Bersama Lawan Corona di Kantor ACT Jawa Timur, Jl. Gayungsari Barat X No. 41, Surabaya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement