Senin 13 Apr 2020 11:01 WIB

Muslim India Jadi Sasaran Serangan di Tengah Wabah Covid-19

Muslim di India diserang karena dituduh menyebarkan Covid-19.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Muslim India Jadi Sasaran Serangan di Tengah Wabah Covid-19. Jamaah menunggu di bus untuk dibawa ke ke fasilitas karantina saat  terjadinya wabah virus Corona di daerah Nizamuddin, New Delhi, India.
Foto:

Menurut para kritikus, ini adalah bagian dari agenda partai yang berkuasa untuk mengubah India yang sekuler resmi menjadi negara Hindu. Pemerintah mengatakan, kebijakan itu tidak ditujukan untuk membungkam Muslim, tetapi membantu orang-orang yang rentan mendapatkan keselamatan.

Polisi di Delhi mengatakanm mereka sedang menyelidiki serangan brutal terhadap seorang pria Muslim oleh warga desa Hindu yang menuduhnya menyebarkan virus dengan menyuntikkan air liurnya ke buah-buahan dan sayuran. Sebuah video serangan memperlihatkan para pria memukul pria itu dengan tongkat dan menanyai dia tentang rencana untuk menyebarkan virus. Pria berusia 21 tahun itu kini sedang dalam pemulihan di sebuah rumah sakit Ibu Kota karena cedera. Ia belum dinyatakan positif terkena Covid-19.

Tagar seperti "Corona Jihad" sedang tren di media sosial. Sebuah video palsu seorang Muslim meludah, menjilat, dan melanggar karantina wilayah ditambahkan sebagai serangan balasan terhadap Muslim.

Banyak penjual buah dan sayuran terpaksa menutup toko-toko mereka. Beberapa sopir truk dipukuli di sebuah negara pegunungan yang terpencil. Bahkan, seorang wanita Muslim kehilangan bayinya yang baru lahir setelah dokter diduga menolak merawatnya karena takut kalau dia terinfeksi.

photo
Paramedis India memeriksa nama jamaah yang mengenakan masker sebelum diberangkatkan menuju fasilitas karantina saat terjadinya wabah virus Corona di daerah Nizamuddin, New Delhi, India, Selasa, (31/3). Polisi telah menutup daerah itu setelah beberapa orang yang menghadiri sebuah sidang Islam awal bulan itu dinyatakan positif Covid-19 - (Manish Swarup/AP)

Dua keluarga Muslim diserang di Kota Gurgaon. Bahkan, sebuah peluru ditembakkan di sebuah masjid oleh anggota Hindu, yang mengeklaim mereka sedang memeriksa apakah Muslim ada di dalam lokasi tersebut.

Para ahli mengatakan, menghubungkan Jamaah Tabligh dengan pandemi telah menjadi cara sistematis memberikan dorongan baru bagi Islamofobia di negara ini. "Kelas politik secara sistematis menggunakan biner Hindu-Muslim hanya untuk mengekstraksi keuntungan politik," kata associate professor di Pusat Studi Masyarakat Berkembang, Hilal Ahmed.

Pada tahap awal, kemapanan politik India menunjukkan ketidakjelasan dalam merespons konflik yang ada. Kemudian, begitu Jamaah Tabligh menunjukkan kasusnya, hal ini digunakan sebagai pemicu.

Namun, pemerintah menolak tuduhan itu. Mereka mengatakan tindakan kekerasan sedang dilakukan oleh aktor jahat.

"Pemerintah India sangat prihatin dengan insiden seperti itu. Kami tidak ingin insiden terjadi di mana pun di negara ini, tidak hanya terhadap komunitas Muslim atau minoritas, tetapi untuk semua manusia," kata juru bicara pemerintah, Kuldeep Singh Dhatwalia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement