REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa'adi mendukung usulan diselenggarakannya kegiatan istighatsah dan zikir nasional memohon kepada Allah SWT menangkal pandemi virus corona. Sebagai umat beragama, menurutnya, berdoa menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia.
Wakil Menteri Agama ini mengatakan, berdoa merupakan ikhtiar batin untuk memohon pertolongan Allah SWT agar bangsa Indonesia diberikan kekuatan, kesabaran dan keselamatan dalam menerima ujian, musibah dan marabahaya termasuk wabah virus corona. Akan tetapi, pelaksanaannya tentu disesuaikan dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah saat ini.
"Karena ada kebijakan pemerintah untuk menjaga jarak aman (social distancing) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), maka kami mengusulkan pelaksanaan kegiatan istighatsah dan zikir bersama dilakukan secara daring yang disiarkan langsung melalui televisi nasional, sehingga bisa diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia dari kediamannya masing-masing," kata KH Zainut, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/4).
Ia mengatakan kegiatan istighatsah tersebut akan diisi dengan bacaan-bacaan kalimat thayyibah, seperti zikir, shalawat kepada Nabi SAW dan pembacaan doa. Selain itu, menurutnya, kegiatan tersebut bisa dikaitkan sekaligus dengan acara targhib menyongsong bulan suci Ramadhan yang sebentar lagi tiba.
Usulan menyelengarakan istighatsah dan zikir nasional muncul pada saat Raker Komisi 8 DPR RI dengan Kementerian Agama. Juru bicara Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid menyampaikan, untuk menanggulangi wabah Covid-19 perlu menghadirkan pendekatan spritual melalui istighatsah dan zikir nasional dengan mengajak seluruh masyarakat bermunajat kepada Allah SWT agar bangsa Indonesia diselamatkan dari ancaman penyakit tersebut. Dia berharap Kementerian Agama menginisiasi kegiatan tersebut dan mengusulkan agar istighatsah dan zikir nasional langsung dipimpin Wakil Presiden RI Kyai Ma'ruf Amin yang juga sebagai Ketua Umum MUI.