REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kepedulian masyarakat akan virus Corona yang mewabah terus mengalir. Sejak Indonesia memulai peperangan menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19), kebutuhan akan masker medis melonjak tinggi sehingga terjadi kelangkaan.
Berbekal keterampilan yang dimiliki, Ika Pratiwi (23) dan Marinah (43), warga Cirebon berinisiatif untuk membuat masker yang terbuat dari kain (Sabtu, 4/4). Penggunaan masker medis bisa menahan penularan virus ini supaya tidak menyebar ke teman, keluarga, maupun orang lain yang ditemui.
Dalam kondisi seperti ini, muncul alternatif berupa masker kain yang bisa dipakai berbagai kalangan. "Saya punya keterampilan yang saya dapat dari program Dompet Dhuafa dan dengan keterampilan ini saya bisa bantu masyarakat. Biar sedikit asal berkah," kata Marinah ketika ditemui di rumahnya belum lama ini.
Mereka merupakan alumni program pemberdayaan "Jabar Berdaya Dengan Menjahit" (Jabar Bagja) yang ditangani Dompet Dhuafa Jabar di Cirebon. Dengan semangat menebar kebaikan, mereka berdua berikhtiar untuk meringankan beban sesama.
Selama kurang lebih sebulan mereka memproduksi dan menjual masker kain kepada masyarakat sekitar, pemerintah setempat dan juga secara online. Saat ini omset mereka sudah mencapai Rp 2,5 juta.
"Alhamdulillah sejak produksi masker kain ini, penghasilan meningkat. Apalagi pas heboh virus Corona (Covid-19) permintaan jadi banyak," kata Ika Pratiwi menambahkan.
Dokter sekaligus pengusaha dan influencer Dokter Tirta Mandira Hudhi atau yang dikenal dengan dr. Tirta menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker kain selama pandemi virus corona atau Covid-19. Menurutnya, masyarakat awam harus menggunakan masker kain saat keluar rumah, daripada tidak menggunakan pelindung sama sekali.
Riset terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat juga menjelaskan masker dari bahan kain dapat menangkal tingkat penularan sebanyak 72 persen, sehingga ini sangat aman dan menjadi solusi untuk masyarakat di tengah kelangkaan masker medis. Jadi masyarakat dipersilahkan mengunakan masker kain, dan masker medis hanya untuk tenaga medis.
"Mereka para ibu-ibu yang mayoritas adalah tulang punggung keluarga mencoba memberikan solusi atas dua hal. Pertama kelangkaan masker di Cirebon yang kedua, melonjaknya harga masker di Cirebon maka para ibu - ibu ini yang sebelumnya kami latih dgn keterampilan menjahit dari dompet dhuafa ingin menjadi bagian dari solusi atas permasalahan tersebut,"ucap Pimpinan Dompet Dhuafa Jabar, Andriansyah.
Melakukan pencegahan pandemi virus Corona ini, Dompet Dhuafa Jawa Barat (DD Jabar) melakukan sterilisasi fasilitas umum dan ibadah di Kota Bandung serta membagikan hygiene kit kepada warga.
Andri menambahkan Ibu - ibu ini rata-rata memiliki usaha jasa menjahit di rumah masing-masing. Artinya dengan adanya wabah virus Corona ini dan menjadi musibah bagi sebagian besar orang bisa menjadi tambahan penghasilan dari membuat masker.