Sabtu 04 Apr 2020 14:26 WIB

Menteri Pertahanan Malaysia Larang Pasar Ramadhan

Pasar Ramadhan Malaysia tidak digelar selama ada perintah pembatasan pergerakan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Pertahanan Malaysia Larang Pasar Ramadhan . Bazar Ramadhan di Malaysia. Foto ilustrasi.
Foto: Malay Mail/Farhan Najib
Menteri Pertahanan Malaysia Larang Pasar Ramadhan . Bazar Ramadhan di Malaysia. Foto ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yaacob melarang warganya menggelar pasar Ramadhan. Pemerintah Malaysia sampai saat ini masih menerapkan kebijakan pembatasan pergerakan (Movement Control Order/MCO) untuk mengurangi penyebaran virus corona atau Covid-19.

“Pasar-pasar Ramadhan tidak akan diizinkan selama perintah kontrol gerakan (MCO) masih berlaku,” ujat Datuk Ismail dikutip dari laman Malay Mail, Sabtu (4/4).

Baca Juga

Namun, menurut dia, jika aturan tersebut telah dicabut, maka Dewan Keamanan Nasional (NSC) akan menyusun prosedur operasi standar (SOP) yang baru dalam pelaksanaan Pasar Ramadhan. “NSC akan memutuskan SOP pasca-MCO. Tetapi jika ada perpanjangan atau MCO lain masih ada, pasar Ramadhan tidak akan diizinkan sama sekali,” ucapnya.

Sebelumnya, pihak berwenang Malaysia sempat mempertimbangkan melanjutkan kegiatan pasar Ramadhan. Namun, pasar Ramadhan tersebut harus dilaksanakan dengan SOP baru atau dengan menggunakan metode e-Bazaar atau drive thru, yaitu melayani pelanggan dengan menunggu di kendaraannya.

Direktur jenderal kesehatan Datuk Noor Hisham Abdullah telah mengatakan, Kementerian Kesehatan Malaysia akan mengizinkan pasar Ramadhan jika SOP seperti itu dijalankan. Namun, beberapa negara bagian di Malaysia telah mengumumkan pasar Ramadhan akan dibatalkan tahun ini, seperti di Kedah, Selangor, Terengganu, Melaka, dan Penang.

Pasar Ramadhan adalah peluang budaya dan ekonomi yang cukup besar bagi warga Malaysia karena pasar yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan ini mampu mendatangkan banyak orang. MCO pada awalnya hanya berlangsung selama dua pekan dari 18 Maret hingga 31 Maret, tetapi kemudian diperpanjang dua pekan lagi hingga 14 April mendatang. 

Sementara, Ramadhan diperkirakan akan jatuh pada 23 April atau 24 April mendatang. Namun, sampai saat ini pemerintah Malaysia belum mengumumkan apakah MCO akan diperpanjang lagi di tengah krisis virus corona yang melanda negeri jiran tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement