REPUBLIKA.CO.ID, KUALA KAMPAR – BAZNAS menggelar kegiatan pencegahan dan edukasi Covid-19 di Desa Teluk, Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau, Ahad (29/3). Kegiatan tersebut diadakan bersinergi dengan aparat setempat. Mereka adalah Sekretaris Desa Teluk, Heriyanto; Ketua BUMBES Karya Jaya, Muhammad Rozikin; serta Puskesmas setempat.
Kerja sama BAZNAS dan aparat setempat untuk melakukan penyemprotan desinfektan. “Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19 di Desa Teluk,” kata Dai Mualaf Center BAZNAS, Ustaz Rendi Saputra melalui rilis yang diterima Republika.co.id.
Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Riau, Indra Yovi mengemukakan data pasien Covid-19 di Riau per 29 Maret 2020, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 7.017 orang dan satu Pasien Dalam Pemantauan (PDP) meninggal dunia.
Meningkatnya ODP dari hari ke hari perlu diselaraskan dengan peningkatan kewaspadaan masyarakat. Oleh karena itu, selain memberikan edukasi kepada masyarakat untuk pembuatan desinfektan mandiri, Dai Mualaf Center BAZNAS juga memberikan brosur edukasi tentang Covid-19 kepada masyarakat desa.
“Di brosur tersebut dijelaskan mengenai Covid-19 mulai dari gejala, bentuk penularan, aksi pencegahan, tata cara cuci tangan, etika batuk dan bersin serta dilengkapi dengan doa menghindari keburukan,” kata Rendi.
Kegiatan edukasi dan penyemprotan dilaksanakan pada pukul 08.00 sampai 10.00 WIB. Dai Muala Center BAZNAS juga bersinergi dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan pengurus mushala setempat dalam penyemprotan disinfektan di rumah ibadah. Masjid Al-Falah menjadi tempat pertama penyemprotan, lalu dilanjutkan ke Mushalla Baiturrahman Dusun 1, Mushalla Al-Hidayah Tanjung Medan dan diakhiri di Kantor Desa Teluk.
Aksi edukasi Dai BAZNAS ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat, DKM dan kantor desa setempat. Sebab, baru pertama kali masyarakat diberikan edukasi secara door to door dalam menyikapi penyebaran Covid-19.
“Warga senang dengan aksi penyemprotan disinfektan dan edukasi pencegahan Covid-19 ini. Pasalnya banyak warga khawatir, karena banyak warga Pulau Mendol yang mengadu nasib di Malaysia dan mereka khawatir menjelang Ramadhan banyak TKI yang kembali ke kampung halaman,” terang Rendi.
Sudah menjadi tradisi masyarakat Riau yang merantau ke Malaysia untuk pulang kampung demi beribadah Ramdhan bersama keluarga. Namun, kali ini pemerintah menghimbau masyarakat untuk tidak pulang hingga keadaan normal kembali. Himbauan tersebut tentunya untuk menekan laju penularan Covid-19 yang dapat dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat. Meskipun demikian, banyak di antara masyarakat yang tidak mengindahkan himbauan tersebut dengan tetap memutuskan pulang kampung sehingga ODP di wilayah Provinsi Riau meningkat cepat.
Dai Mualaf Center BAZNAS akan tetap menjaga koordinasi dengan pemerintah setempat dan stakeholder lainnya dalam penanaganan wabah Covid-19 hingga keadaan mereda dan kembali normal. “Ke depan kami akan melaksanakan pemasangan spanduk edukasi Covid-19 di titik-titik lokasi strategis agar masyarakarat mudah menjangkau informasi ditengah keterbatasan masyarakat akan informasi,” ujar Rendi Saputra.