REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi menyampaikan masjid-masjid tidak akan lagi dibuka untuk shalat lima waktu atau shalat Jumat, Selasa (17/3). Langkah ini diambil untuk membatasi penyebaran virus corona atau Covid-19 yang telah menginfeksi 171 orang.
Arab Saudi yang menjadi ketua G20 mengumumkan pertemuan luar biasa para pemimpin negara pekan depan secara virtual. Tujuannya mengedepankan serangkaian kebijakan terkoordinasi guna melindungi orang dan menjaga ekonomi global.
Arab Saudi telah mengambil langkah drastis untuk mencoba memperlambat penyebaran virus, termasuk menghentikan umrah, menghentikan penerbangan internasional, menutup sekolah dan sebagian besar perusahaan publik.
Ibadah hanya akan berlangsung di dua masjid suci, yakni di Makkah dan Madinah. Pintu-pintu masjid akan ditutup dan azan akan mengarahkan orang-orang untuk shalat di rumah.
Arab Saudi sebelumnya menangguhkan pekerjaan untuk pegawai pemerintah, kecuali di sektor kesehatan, militer dan keamanan. Sementara, bank sentral mengatakan telah mengaktifkan rencana kesinambungan bisnis dan langkah-langkah kerja dari rumah untuk lembaga keuangan. Dewan menteri menunda pertemuan rutinnya selama dua pekan.
Negara-negara Teluk Arab yang beraliansi dengan AS telah mencatat lebih dari 1.000 orang terinfeksi. Kebanyakan dari mereka sebelumnya melakukan perjalanan ke negara tetangga seperti Iran. Iran diketahui sebagai pusat penyebaran wabah Covid-19 di Timur Tengah.
Oman melaporkan sembilan kasus baru dengan total 33 orang terinfeksi Covid-19. Mereka menutup masjid, restoran, kedai kopi, lokasi wisata dan pasar tradisional dan mal, kecuali tempat bahan makanan dan apotek mulai Rabu. Oman juga melarang orang asing masuk dan warganya bepergian.
Di Qatar ada sebanyak 442 orang terinfeksi Covid-19. Mereka juga menutup toko-toko dan mal yang tidak menjual makanan atau obat-obatan. Mereka menutup bagian dari zona industri setidaknya selama dua pekan. Hal ini disampaikan seorang juru bicara pemerintah.
Uni Emirat Arab (UEA) mendaftarkan 15 kasus baru sehingga totalnya menjadi 113 orang yang terinfeksi Covid-19. Di tengah volatilitas di pasar regional dan jatuhnya harga minyak, UEA mengumumkan saham akan diizinkan untuk turun maksimum 5 persen dari harga penutupan hari sebelumnya. Selain itu di Bahrain dilaporkan ada 227 kasus Covid-19.