REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Pemukim Yahudi tetap menyerang Masjid Al-Aqsa meskipun terdapat aturan isolasi diri untuk virus corona. Dilansir di middleeastmonitor.com, Selasa (17/3) sejumlah pemukim Yahudi Israel melanggar langkah-langkah yang diambil untuk memerangi virus Corona dan menyerang Masjid Al-Aqsa Senin (16/3) yang memprovokasi jamaah masjid.
Menurut situs berita, pemukim Yahudi dilindungi oleh pasukan pendudukan Israel menangkap empat warga Palestina di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa mengklaim mereka telah melanggar kedaulatan Israel. Melaporkan ke Pusat Informasi Wadi Al-Hilwa, warga Palestina ditangkap ketika membagikan brosur informasi tentang Corona.
Ini membuat pasukan pendudukan marah karena selebaran tersebut menyertakan bendera Palestina yang merupakan bagian dari logo organisasi Bantuan Medis Palestina. Orang-orang Palestina kemudian dibebaskan tetapi diperintahkan untuk meninggalkan kota selama 14 hari.
Sementara itu, polisi pendudukan Israel menggerebek rumah Wakil Direktur Departemen Waqaf di Yerusalem Dr Najeh Bkeerat dan menangkapnya. Mereka menanyai dia dan melepaskannya beberapa jam kemudian.
Para aktivis meminta warga Palestina untuk melakukan shalat di Masjid Al-Aqsha dan tidak membiarkannya kosong untuk merusak rencana Israel.