Jumat 13 Mar 2020 17:03 WIB

Gara-Gara Warganet, Model AS Minta Maaf karena Kenakan Abaya

Model AS tersebut berlibur ke Abu Shabi bersama ibu dan saudaranya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Gara-Gara Warganet, Model AS Minta Maaf karena Kenakan Abaya. Model berkebangsaan Amerika, Jordyn Woods (tengah).
Foto: Instragram/Jorydn Woods
Gara-Gara Warganet, Model AS Minta Maaf karena Kenakan Abaya. Model berkebangsaan Amerika, Jordyn Woods (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Model berkebangsaan Amerika, Jordyn Woods meminta maaf setelah mengenakan abaya atau gamis saat berkunjung ke sebuah masjid di Abu Dhabi. Model 22 tahun tersebut dianggap menghina Islam.

Dalam perjalanan ke Timur Tengah, dia datang bersama ibunya Elizabeth Woods dan adik perempuannya Jodie. Dalam salah satu postingan Instagram terbarunya, Jordyn tampak berswafoto di luar Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi. Dalam foto itu, dia mengenakan abaya hitam bersama ibu dan saudara perempuannya

Baca Juga

Namun, salah satu pengikut model tersebut mengambil foto itu dan menuduh Jordyn menghina Islam. Jordyn pun menanggapi tuduhan pengikutnya di Instagram tersebut dengan meminta maaf.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

views 🙏🏽🦋 #inabudhabi

A post shared by HEIR JORDYN (@jordynwoods) on

"Maaf jika saya menyinggung Anda tetapi untuk memasuki masjid Anda harus mengenakan Abaya. Di dunia ini saya tidak akan mencoba untuk mengejek orang lain atau budaya," ujar Jordyn seperti dikutip dari laman Metro, Jumat (13/3).

Selain mengenakan abaya di masjid, dalam video yang diunggah itu Jordyn juga tampak mengenakan abaya di sebuah hotel. Dia pun memberikan penjelasan di bawah video tersebut.

"Bagi Anda yang tidak tahu, untuk memasuki Masjid Anda harus mengenakan Abaya. Sungguh pengalaman yang luar biasa bisa melihat keindahan budaya lain. Pemandangan dari hotel saya adalah segalanya." tulisnya.

Di samping itu, Jordyn juga telah memberi tahu para penggemarnya ia mungkin harus menghentikan perjalanannya di Uni Emirat Arab (UEA) karena adanya virus corona yang telah melanda dunia. "Saya mungkin harus mengakhiri perjalanan saya lebih awal dan pulang ke rumah karena virus ini semakin tidak terkendali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement