REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menegaskan wabah penyakit oleh virus corona (Covid-19) bukanlah azab. Ia menjelaskan, menurut Alquran dan hadis, azab diturunkan Allah SWT untuk umat terdahulu.
Sementara itu, dalam konteks kekinian, Allah hanya menurunkan musibah dan bala. Musibah inilah yang bisa menimpa semua umat, termasuk umat Muslim sekalipun.
"Dalam Alquran ada musibah, ada bala, ada azab. Azab sudah tidak ada lagi. Yang ada hanya musibah. Kalau azab hanya menimpa orang kafir, tidak menimpa orang beriman. Tapi, kalau musibah, dua-duanya kena. Karena itu, kita jangan anggap ini adalah azab. Azab dalam Alquran diciptakan kepada umat terdahulu," ujar Nasaruddin sesudah mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pembersihan Masjid Istiqlal, Jumat (13/3).
Nasaruddin juga menambahkan, pihaknya tetap akan menggelar pelaksanakan ibadah puasa Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, pihaknya tetap patuh terhadap instruksi pemerintah bila ada kejadian luar biasa menyangkut Covid-19 ini.
"Insya Allah kami antisipasi. Sepuluh hari terakhir Ramadhan mudah-mudahan tidak akan ada kejadian istimewa," kata Nasaruddin.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau proses penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal. Penyemprotan dilakukan di ruang shalat utama oleh personel dari PMI, Kesdam Jaya, Gegana, Kodim Jakarta Pusat, dan KAI Daops I.