REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pascagempa yang menimpa wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 2018 lalu, ratusan sarana dan fasilitas umum rusak. Kerusakan juga terjadi di SMPN 20 Sigi dan Masjid Arrahman, Desa Beka, Kabupaten Sigi.
Kerusakan cukup parah yang terjadi di SMPN 20 dan Masjid Arrahman di Kabupataen Sigi juga diakibatkan oleh letak bangunan yang berada di kawasan dengan kontur tanah yang miring. Sampai menyebabkan bangunan rata dengan tanah.
Akibat kejadian tersebut, siswa-siswa terpaksa belajar di ruang kelas darurat dan masyarakat sekitar menempati masjid darurat untuk shalat berjamah. Jumlah jamaah satu dusun yang mencapai 1.000 orang membuat masjid menjadi kebutuhan yang sangat utama bagi masyarakat Desa Beka.
Melalui Rumah Zakat, APBI (Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia) mempercayakan donasinya untuk membantu masyarakat terdampak bencana di Sulawesi Tengah. Sejak akhir bulan November 2019 hingga awal Januari 2020, pembangunan Masjid Arrahman dan renovasi 9 ruang kelas SMPN 20 Sigi telah dilaksanakan.
Rabu 11 Maret 2020 Direktur Executive APBI Bapak Hendra Sinadia dan External Relation Officer Bapak Marvin Gillbert meninjau langsung hasil pembangunan di lokasi. Pada pertemuan ini, tim APBI mendengarkan langsung manfaat dari bantuan yang dirasakan langsung dari imam Masjid Arrahman Sigi.
"Masjid ini menjadi kebutuhan utama masyarakat di sini. Karena banyaknya jumlah masyarakat sini dan menjelang bulan Ramadhan kami memang sangat berharap Masjid bisa terbangung kembali. Alhamudulillah. terima kasih kepada APBI dan Rumah Zakat. Biar Allah yang membalas segala amal ibadahnya" ujar H Jayadin Idris Palimuse, selaku imam Masjid Arrahman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika