Rabu 04 Mar 2020 09:36 WIB

Bantu Korban Banjir dan Longsor, ACT Masuki Tahap Pemulihan

ACT bangun hunian sementara bagi korban banjir di Sajira, Lebak.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Aksi Cepat Tanggap (ACT) membangun Huntara atau Integrated Community Shelter (ICS) untuk membantu korban banjir dan longsor di daerah Banten. Peletakan batu pertama ICS ini dilaksanakan di Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten, Selasa (3/3).
Foto: Republika/Muhyiddin
Aksi Cepat Tanggap (ACT) membangun Huntara atau Integrated Community Shelter (ICS) untuk membantu korban banjir dan longsor di daerah Banten. Peletakan batu pertama ICS ini dilaksanakan di Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten, Selasa (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pada awal tahun ini, sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak, Banten diterjang banjir dan longsor. Saat itu juga, Aksi Cepat Tanggap (ACT) langsung bergerak membantu warga yang terdampak bencana tersebut.

Direktur Disaster Emergency Response Management (DERM) ACT, Dwiko Hari Dastriadi mengatakan, dalam pemberian bantuan pada warga terdampak bencana, ACT selalu melakukan tiga tahap, yaitu tahap emergency (tanggap darurat), tahap medis, dan tahap pemulihan.

Baca Juga

"Tahap rescue sudah kita jalankan sejak hari pertama bencana, khususnya di Lebak, Banten yang mana ada sejumlah tempat pengungsian dan Alhamdulillah kita pasok bantuan ke semua wilayah terdampak bencana," ujar Dwiko dalam acara peletakan batu pertama Huntara di Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten, Selasa (3/3).

Selanjutnya, tahap medis juga sudah dilakukan di sejumlah titik pengungsian pada korban terdampak bencana, yang mana ada sekitar 2.500 orang lebih yang diberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan. Bahkan, ACT juga telah membangun dapur umum di wilayah terdampak bencana tersebut di Lebak, termasuk di Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten

Saat ini, ACT tengah melakukan tahap pemulihan jangka panjang. Dalam tahapan ini, ACT kini membangun Huntara atau Integrated Community Shelter (ICS) di Desa Sukarame, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten. "Terakhir agenda pemulihan, yang mana ACT berikhtiar membangunkan hunian aman sementara atau ICS di tahap awal ini, kita bangun 52 unit atau 52 KK. Semoga perjalanan pembangunan ini berjalan lancar," ucap Dwiko.

Presiden ACT, lbnu Khajar menjelaskan, hunian sementara atau Integrated Community Shelter (ICS) itu dibangun agar masyarakat terdampak bisa mendapatkan tempat yang layak untuk tinggal, sebagaimana yang diIakukan ACT untuk korban bencana Lombok dan Palu. Huntara yang dibangun ACT tersebut ditargetkan rampung dalam kurun waktu sekitar tiga minggu untuk warga terdampak, lengkap dengan fasilitas umum seperti mushalla atau masjid, dapur umum, MCK, dan layanan kesehatan.

"Lalu ada sekolah, sarana air bersih, dan agenda pengenalan agar bisa mengantisipasi bencana berikutnya sehingga ada kesiapsiagaan dan antisipasi pada risiko bencana," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement