REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Gubernur Wilayah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM), Mujiv Hataman memuji langkah pemerintah Kota Manila, Filipina yang telah menggelontorkan dana 49,3 juta peso (Rp 13 miliar) untuk membangun pemakaman Muslim. Menurut Hataman, pendirian makam ini akan bermanfaat terutama bagi mereka yang tidak bisa membawa pulang jenazah keluarganya ke Mindanao.

"Dengan banyaknya diskriminasi terhadap Muslim di sini dan di negara-negara lain, kami menemukan harapan dan kenyamanan dalam sikap yang agung dan menakjubkan yang ditujukan kepada saudara dan saudari Muslim kami," ujar Hataman dalam sebuah pernyataan yang dilansir Inquirer, Rabu (4/3).

Dia mengaku senang Wali Kota Isko Moreno dan Dewan Kota Manila telah menyisihkan ruang dan dana untuk pembangunan pemakaman bagi umat Islam. Hataman mengatakan, umat Islam menghargai apa yang dilakukan Isko dan Kota Manila bagi penduduk Muslimnya.

Menurut dia, Pemerintah Manila telah mengakui adanya kesenjangan dalam pelayanan sosial, memahami nuansa keanekaragaman dalam budaya, dan menindaklanjutinya secara efektif. “Inilah yang harus dilakukan pemerintah untuk memajukan hak dan kesejahteraan warganya terlepas dari ras, etnis, atau agama mereka," ucapnya.

Menurut Hataman, dengan dibangunnya pemakaman khusus umat Islam ini, pemerintah Manila telah mencoba mengurangi diskriminasi terhadap umat Islam. Dia beraharap, kedepannya pemerintah Manila tidak melakukan diskriminasi lagi terhadap penduduknya yang Muslim.

“Kita harus menghapus diskriminasi, tidak mendorongnya lagi. Dan dalam menyediakan pemakaman Muslim di jantung kota Manila, kami beringsut lebih dekat untuk mengurangi diskriminasi," kata anggota parlemen dari kalangan Muslim ini.

Sebelumnya, Isko Moreno telah menandatangani Ordonansi No. 8608 pada Senin (2/3). Peraturan tersebut mewajibkan pemerintah Manila memberikan 49,3 juta peso untuk pembangunan pemakaman Muslim.

Ikuti Whatsapp Channel Republika