Sabtu 29 Feb 2020 02:00 WIB

Dinkes Sumut Bantah Kota Medan Zona Kuning Virus Corona

Warga diminta tidak mempercayai berita soal Virus Corona kecuali dari pemerintah.

Rep: Rahma sulastyo / Red: Andi Nur Aminah
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona di sebuah rumah sakit (ilustrasi)
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona di sebuah rumah sakit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dinas Kesehatan Sumut menegaskan bahwa pesan berantai yang menyebutkan enam kota di Indonesia yakni Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Bali dan Manado merupakan zona kuning virus vorona merupakan berita bohong (hoaks). "Kementerian Kesehatan membantah pernyataan itu. Artinya itu berita hoaks," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan di Medan, Jumat (28/2).

Melalui Sekretaris Dinkes Sumut, dr Aris Yudhariansyah, Alwi menyebutkan, Sumut dan bahkan secara nasional Indonesia masih aman dari serangan Virus Corona. "Masyarakat diminta tidak mempercayai berita soal Virus Corona kecuali dari pemerintah," katanya.

Baca Juga

Dalam pesan berantai yang menyebar, pernyataan soal enam kota yang merupakan zona kuning Virus Corona itu disebutkan bersumber dari Kemenkes. Dalam pesan itu diimbau agar masyarakat menyediakan masker di rumah dan hand sanitizer, serta mengusahakan untuk jangan dulu dari tempat-tempat umum dan traveling.

Anggota Tim Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging (PINERE) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, dr Restuti Hidayani Saragih, juga menegaskan bahwa sampai saat ini Kemenkes RI tidak ada mengeluarkan peringatan terkait COVID-19. "Itu pesan hoaks. Pemerintah sendiri terus memantau dan bersiaga dengan Virus Corona yang sudah menyebar ke berbagai negara," ujarnya.

PIC Tim PINERE RSUP Haji Adam Malik, dr Ade Rahmaini juga menegaskanbelum ada satupun konfirmasi pasien COVID-19 di Sumut. "Pemerintah terus bersiaga dan masyarakat juga diminta siaga, mewaspadai dan berkoordinasi soal perkembangan tentang Virus Corona," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement