Jumat 28 Feb 2020 23:03 WIB

Camp Dai Muda Sarana Tebar Semangat Dakwah untuk Siswa

Camp Dai Muda diikuti para pelajar dari berbagai sekolah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan / Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah siswa mengikuti lomba-lomba dalam acara Camp Dai Muda di SMP-SMA Nurul Fikri Boarding School di Bandung Barat, Jumat (28/2).
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Sejumlah siswa mengikuti lomba-lomba dalam acara Camp Dai Muda di SMP-SMA Nurul Fikri Boarding School di Bandung Barat, Jumat (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—  SMP-SMA Nurul Fikri Boarding School di Lembang, Kabupaten Bandung Barat berturut-turut sejak 2012 menyelenggarakan kegiatan Camp Dai Muda untuk pemuda. 

Sedangkan untuk pemudi, diselenggarakan Camp For Moslema Teens. Kedua kegiatan tersebut menjadi sarana dakwah kepada para pemuda diseluruh Indonesia.

Baca Juga

Salah seorang penggagas Camp Dai Muda yang juga guru SMP Nurul Fikri Boarding School, Urwah Abdurahman, mengatakan Camp Dai Muda pertama kali diadakan pada 2012 untuk pengurus rohis SMP dan SMA di seluruh Indonesia. Namun, seiring perkembangan peserta kegiatan hingga pelaksanaan Camp Dai Muda ke-9 berasal dari siswa umum. 

"Spiritnya menyebarkan semangat keislaman kepada pelajar dan memberikan gambaran. (Dulu) pernah ada isu rohis teroris, kita mengonter isu itu," ujarnya saat ditemui di Lembang, Bandung Barat, Jumat (28/2).  

Saat Camp Dai Muda pertama kali diadakan, menurutnya kegiatan siswa dilakukan sambil berkemah. 

Namun pada tahun keempat, katanya, seluruh kegiatan dilaksanakan di sekolah dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah.  

"Tema yang diangkat (Camp Dai Muda ke 9) merajut kebhinekaan. Islam sering ditabrakan dengan kebudayaan, kita ingin menjelaskan kepada publik dan nusantara satu hal yang bisa dipertemukan. Ada orang islami dia tak anti-nasionalis," ujarnya.  

Urwah mengatakan, jumlah peserta yang terlibat acara sebanyak 700 orang. Namun dihari pertama katanya yang hadir baru mencapai 460 orang. Menurutnya jika tahun-tahun sebelumnya acara dilaksanakan tiga hari maka untuk saat ini menjadi dua hari. 

"Ada 11 perlombaan seperti speech kontes, lomba panah, lomba acapela, pencak silat, dan musabaqah menghafal Alquran. Ada agenda leadership camp itu untuk pengurus OSIS SMA denhan peserta 60 orang," katanya.

Menurutnya, kegiatan lainnya yaitu outdoor untuk melatih kepemimpinan dan ketahanan fisik. Selain itu juga terdapat materi tentang membangun kepemimpinan dan idealisme sebagai seorang pemuda. Kegiatan lainnya yaitu penggalangan dana untuk Palestina. 

"Harapannya peserta yang hadir kesini merasakan resonansi geliat dakwah Islam.  Peserta bisa melihat gambaran Islam yang dianggap kuno dan tertinggal, secara fasilitas dan konten bisa diisi konten modern dan tidak kalah update," ungkapnya. 

Salah seorang pembina SMP Terpadu Al-Amin di Tasikmalaya, Rahmat Hidayat, menjelaskan siswa-siswa Al-Amin sejak  2019 mengikuti Camp Dai Muda. Menurutnya, kegiatan tersebut disambut baik sebab menjadi wadah kreativitas siswa dan ajang saling silaturahim. 

"Camp Dai Muda diarahkan agar generasi muda Islam lebih peduli terhadap lingkungan, sesama umat Muslim dan Palestina serta peduli antarsesama. Kegiatan ini positif sekali," katanya. 

Dengan acara ini, dia berharap siswa lebih disiplin dan berprestasi serta bisa menambah persaudaraan. 

Salah seorang peserta asal Pontianak, Hanif Alvin, mengaku senang mengikuti Camp Dai Muda. Sebab, menurutnya dia bisa menambah teman dan mendapatkan ilmu baru. "Saya bersama rombongan, kalau saya ikut seminar-seminarnya," katanya. 

Lutfi, salah seorang panitia Camp Dai Muda mengaku tema yang diusung menyangkut kebhinekaan dan Palestina. Menurutnya, banyak potensi bakat dan prestasi yang bisa dikeluarkan dari pemuda. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement