REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islamy, Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa mengapresiasi kehidupan keagamaan Indonesia yang moderat dan toleran. Menurutnya, Indonesia punya potensi yang sangat luar biasa dalam pengarusutamaan moderasi beragama.
"Atas nama Sekjen negara-negara Islam, saya sangat mengapresiasi Indonesia yang mengembangkan Islam yang adil dan moderat," kata Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa kepada Menteri Agama Fachrul Razi dikutip di laman resmi Kemenag, Kamis (27/2).
Menteri Agama menghadiri undangan jamuan makan Duta Besar Arab Saudi Essam bin Abed al-Thaqafi di Rumah Dinas Dubes, di Jakarta, Selasa (25/02) malam.
Selain Menteri Agama, Dubes juga mengundang Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Kabinet Kerja, Syahrudin, Dubes Sudan, Menteri Kehakiman Oman, dan Alwy Shihab.
Jamuan makan malam digelar sebagai wujud syukur atas anugerah yang diterima Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islamy (RAI) dari UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang. Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa mendapat gelar Doctor Honoris Causa (HC) dalam bidang Sejarah Peradaban Islam. Anugerah ini diberikan karena dinilai sosoknya telah memperjuangkan penguatan moderasi Islam di dunia.
Pemberian gelar diselenggarakan melalui Rapat Senat Terbuka UIN Maliki Malang. Dalam kesempatan itu, Sekjen RAI menyampaikan orasi tentang "Menebar Islam Moderat, Menangkal Ekstremisme dan Terorisme".
Sekjen RAI mengaku bangga dengan kehidupan keagamaan di Indonesia. Dia sangat menghargai Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang dapat hidup rukun dan damai.
"Saya sangat senang untuk bekerja sama dengan ormas-ormas Islam di Indonesia khususnya, karena Indonesia punya pandangan-pandangan luar biasa dalam menjalani pengembangan Islam dan Indonesia sangat menjadi model dalam rangka kerjasama dengan dunia lain dan negara-negara lain," kata Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islamy.
Dubes Arab Saudi menyampaikan terima kasih atas kehadiran menag dan undangan lainnya. Dubes menyampaikan bahwa pihaknya akan menggelar beberapa acara, di antaranya festival Abu Dhabi di Jakarta, dan Konferensi di Saudi Arabia.
"Harapan kami Menag bisa menghadirinya," kata Dubes seraya menandaskan semua ini tidak akan berjalan baik tanpa dukungan Kementerian Agama.