REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Di masa jayanya, Turki merupakan salah satu pusat utama peradaban Islam. Tak heran, ragam peninggalan budaya Islam begitu kental dan dominan di sana.
Sebut saja Istana Topkapi. Istana ini merupakan simbol kejayaan Kesultanan Turki Utsmani.
Istana yang juga dikenal dengan sebutan masjid biru itu merupakan kediaman resmi dan pusat pemerintahan dari Sultan Turki Utsmani selama sekitar 400 tahun atau sejak 1465 sampai 1858. Istana ini merupakan sebuah kompleks yang terdiri dari empat halaman utama dan banyak bangunan lain yang lebih kecil.
Istana ini terletak persis di tepi pantai di titik pertemuan antara Selat Bosporus, Tanjung Tanduk Emas (Golden Horn), dengan Laut Marmara.
Topkapi yang dalam bahasa Turki berarti gudang meriam dibangun dengan arsitektur khas Turki yang mempunyai taman-taman indah yang menghubungkan antara satu bangunan dan bangunan lainnya. Taman-taman yang hijau ini dipenuhi pohon-pohon besar yang rindang.
Didirikan di atas lahan seluas 700 ribu meter persegi, Istana Topkapi mulai dibangun pada 1453. Pembangunan Istana Topkapi diawali dari keinginan Sultan Mehmed II untuk mendirikan sebuah istana sebagai pusat Kesultanan Turki Utsmani.
Sultan Mehmed II menguasai Istanbul setelah menaklukan wilayah tersebut dari tangan Kekaisaran Roma pada 1453. Dari sanalah Istana Topkapi mulai dibangun dan terus mengalami berbagai perubahan sampai 1850.
Secara keseluruhan, Istana Topkapi memiliki ratusan kamar, namun hanya beberapa saja yang kini bisa dilihat masyarakat. Berbagai jenis keramik, woodwork, dan gaya arsitektur ditampilkan di Istana Topkapi.
Sekalipun kini bangunan tersebut telah beralih fungsi, masih banyak benda peninggalan kejayaan Kesultanan Turki Utsmani yang tersimpan di sana. Hal yang paling menarik dari peninggalan Turki Ustmani adalah benda-benda peninggalan milik Nabi Muhammad SAW.
Beberapa peninggalan milik nabi kini tersimpan di ruang Relikui Suci. Di tempat itu dapat dijumpai tempat kohl (celak) milik Rasulullah, jejak kaki Rasulullah, pedang, jubah, hingga rambut Rasulullah. Dan di sana pula sejumlah benda-benda peninggalan sahabat Rasulullah tersimpan.
Selain itu, Istana Topkapi juga menyimpan beberapa surat buatan Nabi Muhammad SAW. Surat itu ditulis kepada Muqawqis (pemimpin Kaum Kopts) dan Musaylima (si Pembohong). Surat untuk Muqawqis ditulis di daun kurma dan ditemukan di Mesir pada tahun 1850.
Peninggalan bersejarah lainnya adalah manuskrip Alquran pertama yang ditulis di atas lembaran kulit binatang. Itu terjadi sebelum Alquran disatukan menjadi sebuah kitab utuh. Salah satu yang tersimpan di Topkapi ialah Surat Alqadar.
Selain itu, masih banyak peninggalan lainnya dari para tokoh yang berjasa dalam perkembangan Islam.
Satu lagi keunikan dari Topkapi. Bila memasuki ruangan peninggalan ini kita dapat mendengar alunan 24 orang hafiz (penghafal) Quran bergantian membaca Alquran dengan syahdunya. Dan alunan bacaan ini terjadi tanpa berhenti selama 24 jam terus-menerus dalam 407 tahun (dari tahun 1517-1924 M).