REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta menyampaikan bahwa Islamic Book Fair (IBF) adalah milik semua umat Islam. Ikapi DKI Jakarta hanya sebagai penyelenggara yang memfasilitasi para pagiat literasi dan umat.
Ketua Ikapi DKI Jakarta, Hikmat Kurnia, berharap IBF menjadi ajang berkumpulnya para pegiat literasi dan orang-orang yang peduli pada dunia Islam serta dakwah.
Dia menegaskan, karena IBF milik umat Islam maka umat jangan ragu-ragu untuk datang ke arena IBF. Di IBF bukan hanya ada pameran buku, tapi ada banyak acara-acara lainnya.
Mulai dari bedah buku, diskusi tentang keislaman, literasi, dan buku. Selain itu, dia menambahkan, IBF akan menghadirkan ustadz-ustadz terkenal yang bisa memberi pencerahan kepada umat. Artinya IBF adalah sarana untuk menimba ilmu pengetahuan keislaman.
Hikmat juga mengingatkan bahwa generasi milenial pada 20 tahun mendatang akan menjadi pemimpin Indonesia. Indonesia suatu saat nanti akan dipimpin generasi milenial.
"Sehingga generasi milenial harus paham permasalahan bangsa ini, IBF membekali generasi milenial dengan ilmu pengetahuan yang baik, dengan bacaan yang baik dan dengan acara baik," ujarnya.
Ikapi DKI Jakarta juga berharap generasi milenial akan menjadi generasi yang pintar, cerdas, berkarakter dan beradab baik. Sehingga negara ini bisa dibawa maju oleh mereka.
IBF ke-19 yang mengusung tema 'Literasi Islam; Cahaya Untuk Negeri' diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 26 Februari - 1 Maret 2020. Di IBF akan ada 175 penerbit buku dan 168 non penerbit.
Sebanyak 343 stan di IBF akan diisi penerbit buku, travel, perbankan, lembaga filantropi, instansi pemerintah, media massa, UMKM, busana Muslim, properti syariah, mainan anak, kuliner, dan lain sebagainya.
Selain itu, akan ada 54 ribu judul buku dari ratusan penerbit yang dipamerkan di IBF 2020. Setiap judul buku rata-rata ada sekitar 35 eksemplar. Artinya akan ada sekitar 2 juta eksemplar buku di IBF ke-19 ini. IBF biasanya dikunjungi oleh sekitar 30 ribu orang per harinya.