REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria tunawisma, Daniel Horton (29 tahun) yang menikam seorang muazin bernama Maglad (70) di Masjid Sentral London pada Kamis (20/2) saling kenal. Jaksa Tanyia Dogra mengatakan kepada pengadilan, korban dan terdakwa sebenarnya saling mengenal.
Menurut dia, beberapa tahun belakangan pelaku kerap datang ke masjid itu. Tanyia juga memberi tahu pengadilan akibat serangan itu korban menderita luka 1,5 sentimeter di lehernya.
Penikaman tersebut dilakukan di dalam masjid saat Maglad hendak melaksanakan shalat ashar. Setelah menjalani sidang pertamanya, Horton diperkirakan akan kembali menjani sidang di Pengadilan Southwark Crown pada 20 Maret mendatang..
Horton menyerang pengumandang azan tersebut dengan menggunakan pisau dapur. Akibat serangan itu, Maglad pun mengalami luka tusuk di lehernya sehingga langsung dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
Meski lukanya belum sembuh, keesokan harinya Maglad tetap datang ke masjid untuk melaksanakan shalat. Sebagai seorang muazin, sangat penting baginya untuk menghadiri shalat Jumat.
"Jika saya melewatkannya, maka saya akan melewatkan sesuatu yang sangat penting," kata Maglad dikutip dari laman BBC, Ahad (23/2).
Setelah kejadian itu, pelaku langsung dijebloskan ke penjara. Saat muncul di Pengadilan Westminster Magistrates, Horton dituduh telah membahayakan nyawa seseorang dan membawa senjata tajam.