Sabtu 15 Feb 2020 22:12 WIB

Imam Al-Ghazali Jelaskan Cara Mendirikan Shalat

Menurut Imam Al-Ghazali untuk bisa mendirikan shalat tidak boleh lengah saat shalat

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Christiyaningsih
Warga melaksanakan shalat di Mushola Kotakrat diKawasan Kebun Ide, Bintaro, Tangerang Selatan. Menurut Imam Al-Ghazali untuk bisa mendirikan shalat tidak boleh lengah saat shalat. Ilustrasi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga melaksanakan shalat di Mushola Kotakrat diKawasan Kebun Ide, Bintaro, Tangerang Selatan. Menurut Imam Al-Ghazali untuk bisa mendirikan shalat tidak boleh lengah saat shalat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT memerintahkan manusia untuk mendirikan shalat. Menurut Imam Al-Ghazali untuk bisa mendirikan shalat tidak boleh lengah atau lalai saat melaksanakan shalat.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin mengutip Surat Thaha Ayat 14. "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku," demikian bunyi ayat tersebut.

Baca Juga

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa mendirikan shalat untuk mengingat Allah adalah perintah yang wajib dilaksanakan. Lengah atau lalai adalah lawan dari mengingat.

Menurut Imam Al-Ghazali, apabila ada orang yang lalai atau lengah saat melaksanakan shalat secara keseluruhan, bagaimana bisa orang tersebut mendirikan shalat untuk mengingat Allah. Allah juga melarang manusia bersikap lalai atau lengah.

Terkait ini Imam Al-Ghazali mengutip Surat Al-A'raf Ayat 205. Ayat tersebut berrbunyi "Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai".

Itu sebabnya Islam melarang umatnya meminum minuman yang memabukkan. Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa mabuk terjadi pada orang yang lalai dan tenggelam dalam keraguan serta pikiran-pikiran duniawi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement