REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wali Kota London, Sadiq Khan mengaku turut prihatin atas insiden penusukan terhadap seorang muadzin di Masjid di London, Kamis (20/2). Menurutnya, setiap warga London berhak merasa aman di tempat ibadah mereka.
"Saya ingin meyakinkan komunitas (muslim) London bahwa tindakan kekerasan di kota kami tidak akan ditoleransi," tulisnya di akun Twitter
seperti dikutip Arabnews.com, Jumat (21/2).
Seorang laki-laki tak dikenal menyerang seorang muadzin tua di Masjid Pusat London. Jamaah masjid sontak kaget dengan peristiwa tersebut dan langsung membekuk pelaku.
"Penyerang itu ditangkap oleh para jamaah sampai polisi tiba dan menangkapnya," ujar salah seorang jamaah masjid pusat London.
Seorang penasihat masjid, Ayaz Ahmad menuturkan awal mula peristiwa tersebut. Menurutnya, serangan itu hanya menargetkan muadzin, yang melakukan azan di masjid tersebut.
Pelaku kata dia, menikam korban sambil berdiri di belakangnya saat shalat ashar. Muadzin tersebut mendapatkan luka tusukan di leher sebelah kanan.
"Luka-lukanya tidak mengancam tetapi ada luka di lehernya, itu tidak terlalu dalam tetapi cukup untuk memiliki banyak kehilangan darah. Itu sangat traumatis bagi semua orang," terang Ahmad.
Pelaku kemudiam berhasil diamankan oleh para jamaah sebelum kemudian menghubungi pihak kepolisian setempat.
Direktur Jenderal Islamic Cultural Center, bagian dari masjid, Dr. Ahmad Al-Dubayan menghubungi kepolisian dan pihak rumah sakit untuk segera menolomg mudazin tersebut.
Polisi lantas datang dan langsung memborgol pelaku percobaan pembunuhan terhadap muazin. Pelaku menggunakan baju warna medah dan celana jins.
"Kami belum tahu motif serangan tersebut. Mengapa ia melakukan ini atau siapa dia sebenarnya," ujar salah seorang polisi.
“Tentu saja, kita tidak senang dengan apa yang terjadi, tetapi kita semua berharap itu adalah serangan individu dan tidak ada yang terkait dengan hal lain selain serangan itu sendiri," lanjutnya.