Rabu 19 Feb 2020 17:34 WIB

Kiai Ghozali Wafat, PBNU Kehilangan Ahli Ilmu Falak

PBNU juga menginstruksikan kepada kalangan nahdliyyin untuk melakukan shalat ghaib.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
KH Robikin Emhas
Foto: Dok Republika
KH Robikin Emhas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ghozali Masruri meninggal dunia pada Rabu (19/2) sekitar pukul 10.45 WIB. Ketua PBNU, Robikin Emhas mengatakan, pihaknya merasa kehilangan atas wafatnya ahli ilmu falak NU tersebut. 

"PBNU berduka dan merasa sangat kehilangan atas kepergian ahli ilmu falak tersebut," ujar Robikin melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (19/2).

Seperti diketahui, dalam menentukan akhir dan awal bulan Hijriah ulama NU selalu menggabungkan dua metode sekaligus, yaitu metode hisab dan ru’yat. Hisab adalah suatu metodologi berbasis ilmu pengetahuan untuk melihat posisi bulan, sedangkan ru’yat adalah rangkaian proses guna mengonfirmasi secara faktual posisi bulan.

Menurut Robikin, Kiai Ghozali merupakan salah satu kiai NU yang ahli dalam mentukan awal dan akhir bulan dalam tahun hijriah tersebut. "Almarhum KH Ghozali Masruri adalah salah seorang di antara ahlinya. Almarhum bahkan dipercaya dan diberi amanah untuk mempimpin lembaga di PBNU yang membidangi hal itu, yakni Lembaga Falakhiyah," ucap Robikin. 

Dia mengatakan, jasa almarhum Kiai Ghazali sangat besar, sehingga umat Islam Indonesia, khususnya warga NU bisa melaksanakan ibadah puasa, shalat Idul Fitri, dan melaksanakan ibadah shalat Idul Adha. 

"Sebagai Muslim kita semua berhutang atas jasa beliau tersebut. Semoga jasa beliau menjadi wasilah (jembatan) diturunkannya rahmat kepada almarhum, sehingga mendapat tempat terhormat di sisi-Nya," kata Robikin. 

Sebagai ketua PBNU, dia pun menginstruksikan kepada seluruh warga nahdliyin untuk melaksanakan shalat ghaib pascawafatnya KH Ghazali Masruri. "PBNU juga menginstruksikan kepada kalangan nahdliyyin untuk melakukan shalat ghaib," jelasnya.

Almarhum KH Ghozali Masruri merupakan salah seorang tokoh NU yang menjadi pelaku sejarah dalam Muktamar NU ke-27 pada 1984 di Situbondo, Jawa Timur. Dalam susunan PBNU hasil Muktamar NU ke-27 itu, Kiai Ghozali Masruri dipercaya sebagai wakil Katib PBNU. 

Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Fashal Zaini pernah mengatakan bahwa almarhum Kiai Ghozali merupakan sosok kiai NU memikiki wawasan yang luas dalam dunia perbintangan. "KH Ghozali Masruri. Inilah sosok kiai NU yang luas wawsannya dalam dunia perbintangan. Sekarang beliau menjabat sebagai Ketua Lembaga Falakiyah NU," kata Helmy. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement