Senin 10 Feb 2020 07:25 WIB

Khatam Alquran di Gunung Warnai Milad SMPIT Izzatul Islam

Guru dan siswa mendaki gunung lalu khatam Alquran secara berkelompok.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Ani Nursalikah
Khatam Alquran di Gunung Warnai Milad SMPIT Izzatul Islam. Foto ilustrasi khatam Alquran.
Foto: Antara/Trisno Ardi
Khatam Alquran di Gunung Warnai Milad SMPIT Izzatul Islam. Foto ilustrasi khatam Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Banyak cara dilakukan guna merepresentasikan rasa syukur atas sebuah keberhasilan. Tak jarang, pula, cara yang dilakukan pun berbeda dengan apa yang sudah jamak dilakukan.

Seperti yang dilakukan siswa/siswi Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Izzatul Islam, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Mereka melaksanakan khataman Alquran di puncak gunung.

Baca Juga

Sebanyak 250 siswa dan guru SMPIT Izzatul Islam, mengikuti kegiatan yang dilaksanakan sekaligus untuk memperingati milad keenam lembaga pendidikan mereka. Di puncak Gajah Mungkur (1.300 mdpl) yang berada di perbatasan Kecamatan Getasan dengan Kecamatan Banyubiru inilah ratusan siswa melalsanakan Khataman Quran.

"Acara khataman yang dilaksanakan bertepatan dengan milad ke-enam ini memang dikemas berbeda," kata Kepala Sekolah Izzatul Islam, Muniroh, Ahad (9/2).

Ia menjelaskan, kegiatan membaca Alquran bersama-sama tersebut dilaksanakan sebagai bentuk ungkapan syukur atas usia SMPIT yang tahun ini telah menginjak tahun keenam. Ia berharap SMPIT Izzatul Islam tetap terus menginspirasi. Seluruh keluarga besar SMPIT Izzatul Islam Getasan, baik guru, karyawan maupun siswa selalu memberikan inspirasi kebaikan kepada orang lain.

 

“Kami bersyukur, dan selalu berpesan kepada seluruh keluarga besar SMPIT Izzatul Islam agar terus memberikan inspirasi kebaikan kepada orang lain," tambahnya.

Koordinator kegiatan, Sriyono, menyampaikan kegiatan khataman Alquran di puncak gunung diawali dengan melakukan pendakian bersama-sama. Para siswa dan guru berjalan kaki mendaki gunung dari Balai Desa Nogosaren.

Sesampainya di puncak, para siswa dibagi menjadi 10 kelompok. Setiap kelompok harus membaca Alquran sebanyak masing-masing tiga juz.

 

“Para peserta berjalan mendaki gunung selama kurang lebih satu jam. Lalu dengan berkelompok mereka membaca alquran 30 juz,” kata Sriyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement