Senin 03 Feb 2020 12:02 WIB

Kaligrafi Arab akan Didaftarkan Sebagai Warisan UNESCO

Kaligrafi Arab menjadi salah satu aspek terkaya identitas budaya Arab dan Islam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Kaligrafi Arab akan Didaftarkan sebagai Warisan UNESCO. Pengunjung melihat lukisan kaligrafi yang dipamerkan pada Festival Seni Kaligrafi Islam Indonesia di Gedung Bayt Al-Quran TMII, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kaligrafi Arab akan Didaftarkan sebagai Warisan UNESCO. Pengunjung melihat lukisan kaligrafi yang dipamerkan pada Festival Seni Kaligrafi Islam Indonesia di Gedung Bayt Al-Quran TMII, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Negara-negara Arab akan mendaftarkan kaligrafi Arab dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Kementerian Kebudayaan Arab Saudi menggelar lokakarya dan pertemuan koordinasi di Riyadh untuk membahas soal pendaftaran kaligrafi Arab ke UNESCO ini, Ahad (2/2).

Setidaknya, 16 negara Arab berpartisipasi dalam pertemuan yang berlangsung selama lima hari yang diselenggarakan dalam kemitraan dengan Organisasi Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Liga Arab (ALECSO). Langkah ini akan memperkuat kehadiran kaligrafi Arab di forum dan konferensi lokal dan internasional.

Baca Juga

Kementerian itu lantas menugaskan Masyarakat Pelestarian Warisan Budaya Saudi (SHPS) untuk melakukan pengelolaan berkas dengan bekerja sama dengan Komite Nasional Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Saudi. Mereka selanjutnya akan menyerahkannya secara penuh kepada UNESCO pada Maret mendatang.

Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Saudi, Hattan bin Mounir bin Samman, mengatakan kaligrafi Arab memiliki nilai yang luar biasa karena sejarahnya yang panjang dan keunikannya sebagai salah satu aspek terkaya identitas budaya Arab dan Islam. "Kaligrafi Arab telah dan akan terus menjadi fokus dan semangat para ahli, pemangku kepentingan dan mereka yang terlibat dalam urusan budaya, pendidikan dan sains, yang tertarik pada warisan budaya dan manusia," kata Hattan, dilansir di Arab News, Senin (3/2).

Direktur Jenderal SHPS, Abdulrahman Al-Eidan, mengatakan seni kaligrafi Arab adalah wadah pengetahuan penting yang berisi budaya Arab dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Al-Eidan mengatakan, mendaftarkan kaligrafi Arab ke UNESCO melengkapi pengumuman menteri kebudayaan bahwa 2020 adalah tahun kaligrafi Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement