Jumat 31 Jan 2020 13:47 WIB

Potret Kedermawanan Warga Gaza di Mata Relawan RSI

Relawan RSI kerap mendapatkan undangan makan dari warga Gaza.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nashih Nashrullah
RSI di Gaza, sumbangan rakyat Indonesia untuk Palestina.
Foto: Dok MER-C
RSI di Gaza, sumbangan rakyat Indonesia untuk Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Suka duka menjadi relawan Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza Palestina, sangat berkesan bagi mereka. 

Meski dalam kondisi perang, masyarakat Gaza memahami betul bagaimana keutamaan dalam melayani tamu. Sehingga mereka memang senang mengadakan acara-acara yang harus menghadirkan tamu.  

Baca Juga

Site Manager RSI, Edy Wahyudi, mengatakan saat ini undangan makan bersama harus waiting list karena memang banyak jumlahnya. 

Para Relawan RSI Gaza harus mampu menjaga hubungan baik dengan masyarakat Gaza, tentu dengan menghadiri undangan tersebut. 

“Untuk menghadiri undangan yang cukup banyak dibuatlah ‘waiting list’ atau mengatur jadwal waktu undangan makan siang masyarakat Gaza,” kata Edy melaporkan langsung dari Jalur Gaza, beberapa waktu lalu.  

Masyarakat Gaza berlomba-lomba mengundang makan siang para Relawan RSI, khususnya pada Jumat karena Jumat dianggap sebagai hari penuh berkah dalam Islam. 

Ada yang mengundang sebagian orang saja, tetapi ada juga yang mengundang seluruh Relawan RSI Tahap 2 ini yang jumlahnya sebanyak 29 orang.

Sebagian besar masyarakat Gaza memahami benar keutamaan menerima tamu, antara lain, mendapat pahala seperti ibadah haji dan umrah, menghapus dosa tuan rumah, disinari cahaya kebaikan, teladan dari Nabi Muhammad SAW, menjadi ladang sedekah, termasuk amalan surga, sebagai bentuk keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT. 

“Beberapa kali para relawan sempat menitikkan air mata. Karena dalam kondisi rumah dan keseharian yang sangat minim atau serba kekurangan, mereka tetap mengundang para Relawan RSI untuk dijamu dengan makanan yang cukup lengkap untuk ukuran Indonesia,” papar Edy.

Lalu sempat ditanyakan mengapa mereka begitu bersemangat mengundang para relawan RSI? mereka menjawab, ‘Walaupun kami dalam kondisi yang kekurangan, kami masih dapat berkumpul dengan keluarga.  Akan tetapi kalian datang ke sini dari negeri yang sangat jauh sebagai relawan, meninggalkan anak istri dan pekerjaan sehari-hari kalian di sana untuk membantu kami di sini. Maka kami wajib menghormati kalian sebagai tamu’. Jawaban ini yang kemudian membuat para relawan RSI menangis. 

photo
Bocah-bocah Palestina di dekat lokasi pembangunan RSI di Gaza.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Aktivitas relawan RSI tidak hanya disibukan dalam proses pembangunan mulai dari briefing pagi, penyiapan material dan pembagian kerja, akan tetapi sama seperti masyarakat Gaza, Relawan RSI juga menerima dan menyantuni tamu dengan baik.

“Bila dirata-rata hampir dua jam sekali pasti ada tamu yang hadir ke Kantor MER-C di Gaza Palestina. Tujuan kedatangan tamu itu juga berbagai macam, dari masalah yang bersifat pribadi hingga membicarakan masalah teknis bangunan,” ucap Edy.  

Pembangunan Tahap 2 RSI Gaza dilakukan di atas bangunan yang sudah ada aktivitas rumah sakit, sehingga diperlukan banyak koordinasi dalam menjalankan proses pembangunannya.

  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement