Rabu 29 Jan 2020 00:07 WIB

DQ Salurkan Bantuan pada Pengungsi Banjir di Lebak Banten

Bantuan yang didistribusikan berupa kebutuhan sehari-hari.

DQ (Dompet Alquran Indonesia) bersama ICare Banten (Unity for Humanity) menyalurkan bantuan kepada para pengungsi korban banjir dan longsor di Kabupaten Lebak pada Ahad, 26 Januari 2020.
Foto: Dok Dompet Quran
DQ (Dompet Alquran Indonesia) bersama ICare Banten (Unity for Humanity) menyalurkan bantuan kepada para pengungsi korban banjir dan longsor di Kabupaten Lebak pada Ahad, 26 Januari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Banjir bandang di Kabupaten Lebak Banten menerjang enam kecamatan, yakni Lebak Gedong, Cipanas, Curug Bitung, Maja, Sajira, dan Cimarga, dan tiga diantaranya adalah daerah terisolasi. Banjir tersebut terjadi di Kabupaten Lebak, Banten, beberapa waktu yang lalu.

Guna membantu para korban banjir,DQ (Dompet Alquran Indonesia) bersama ICare Banten (Unity for Humanity) menyalurkan bantuan kepada para pengungsi korban banjir dan longsor di Kabupaten Lebak pada Ahad kemarin.

Bantuan yang didistribusikan berupa kebutuhan sehari-hari, seperti sembako, sarden kaleng, susu kental manis, beras, mi instan, gula, biskuit, dan teh serta bantuan tambahan berupa alat-alat kebersihan. Bantuan tersebut disalurkan kepada warga pengungsi korban banjir dan longsor di posko pengungsian Kampung Muhara Gedong, Desa Ciladaeun, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.

Melalui Kepala Desa Yeti S., masyarakat Ciladaeun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan tersebut. Beliau lanjut mengutarakan bahwa bantuan masih sangat diharapkan, terutama sandang, mengingat sebagian besar harta masyarakat yang hidup di tepi sungai hanyut bersama banjir.

 

“Kami berharap pasca bencana banjir dan longsor bisa secepatnya kembali normal. Meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk pemulihan rumah-rumah yang rusak, kami berharap agar pengungsi bisa diberikan kesabaran dan ketabahan untuk menjalani itu semua,” ujar Agung Heru Setiawan, Direktur DQ.

Bantuan yang disalurkan tidaklah seberapa, tetapi setidaknya bisa sedikit mengurangi beban dan penderitaan masyarakat yang terkena dampak bencana. Sebagian dana bantuan yang kami bawa ke lokasi bencana banjir juga berasal dari lembaga pendidikan Nurul Fikri Sidoarjo, hasil penggalangan dana para siswa sebagai bentuk pembelajaran kepedulian sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement