Selasa 28 Jan 2020 15:09 WIB

Hadirkan Klinik Indonesia, ACT Bantu Warga Palestina

Lebih dari 800 warga Palestina memeriksakan kesehatan mereka di Klinik Indonesia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
Aksi Cepat Tanggap (ACT) hadirkan klinik membantu warga Palestina. Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Foto: dok. ACT
Aksi Cepat Tanggap (ACT) hadirkan klinik membantu warga Palestina. Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --  Lebih dari 800 warga Palestina memeriksakan kesehatan mereka di Klinik Indonesia. Klinik Indonesia yang dibangun Aksi Cepat Tanggap (ACT) melayani masyarakat Gaza selama dua pekan ini, yakni 9-23 Januari 2020.

Tim medis Klinik Indonesia untuk Palestina melaporkan ada beberapa keluhan yang disampaikan pasien yang berobat. Keluhan yang disampaikan mulai dari influenza sampai kehamilan berisiko tinggi.

Baca Juga

Korban luka saat aksi damai Great return March juga banyak yang memeriksakan keadaannya. Tim Global Humanity Response- ACT, Andi Noor Faradiba menyebut sebagian besar pasien luka yang memeriksakan kesehatan adalah korban tembak tentara Israel.

"Pasien Klinik Indonesia didominasi laki-laki sebanyak 77 persen. Paling banyak berasal dari kalangan remaja, usia 18-25 tahun. Disusul paruh baya, usia 45-50 tahun, lalu balita sampai anak-anak,” ujar Faradiba dikutip dari laman resmi ACT, Selasa (28/1).

Middle East Monitor pada Mei 2019 menyebut Israel sedikitnya membunuh 267 warga Palestina selama Great Return March. Lebih dari 30 ribu jiwa terluka dalam aksi yang digelar warga Palestina ini.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, yang menjadi korban luka di antaranya 50 anak-anak, enam perempuan, dan satu lansia. Di antara para korban itu juga ada dua orang jurnalis dan tiga pramedis.

Klinik Indonesia telah menerima kerja sama seluruh gubernur di Gaza, terutama untuk melayani korban luka serangan Israel. Adanya dokter spesialis menumbuhkan syukur warga Gaza Utara yang membutuhkan perawatan intensif.

Di bidang kesehatan, selain menyediakan pelayanan medis, ACT juga mendukung warga difabel Palestina dengan membagikan bantuan kursi roda. Desember lalu, sebanyak 100 kursi roda diserahkan ke penduduk Palestina yang mengalami cacat fisik akibat serangan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement