REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Keluhuran akhlak Nabi Muhammad SAW merupakan teladan sepanjang masa. Beliau tetap menjaga amarah meski mendapat perlakuan tak mengenakkan dan keterlaluan dari komplotan jahat Suku Quraisy.
Suatu ketika Abu Jahal dan beberapa orang kafir Quraisy lainnya merencanakan perbuatan jahat ketika Rasulullah SAW tengah beribadah dekat Ka'bah. Kala itu sebagian dari mereka mengusulkan agar tubuh Rasulullaj dikotori dengan isi perut unta milik seorang penduduk yang baru disembelih.
Beberapa dari kafir Quraisy itu pun kemudian berangkat untuk mendapatkan kotoran isi perut unta. Setelah memperoleh kotoran isi perut unta, Abu Jahal dan orang-orang kafir Quraisy itu kemudian meletakannya di punggung Rasulullah ketika beliau sedang bersujud.
Abu Jahal dan orang-orang kafir Quraisy itu pun tertawa lepas melihat Rasulullah dalam keadaan tubuhnya penuh kotoran unta.
Sementara sahabat Abdullah bin Mas'ud yang ketika itu menyaksikan kejahatan Abu Jahal dan teman-temannya tak mampu berbuat banyak.
Tetapi perlakuan jahat Abu Jahal dan teman-temannya itu pun segera dikabarkan Juwariyah pada Fatimah, putri Rasullulah. Memperoleh kabar tersebut, Fatimah langsung bergegas menemui Rasulullah yang tengah bersujud dengan kondisi tubuhnya yang penuh dengan kotoran isi perut unta.
Fatimah pun segera membersihkan kotoran-kotoran itu dari punggung Rasul. Bahkan meski kala itu Fatimah masih terbilang gadis kecil, Fatimah berani untuk memaki Abu Jahal dan teman-temannya yang telah melakukan penghinaan sangat besar pada Rasulullah.
Sementara Rasulullah baru mengangkat kepalanya ketika Fatimah datang dan membersihkan tubuhnya.
Rasulullah kemudian bermunajat menyerahkan segala apa yang telah diperbuat kaum Quraisy itu kepada Allah SWT. "Ya Allah Aku serahkan urusan kaum Quraisy kepada-Mu,"
Rasul pun mengulang-ulang doanya itu sebanyak tiga kali. Kemudian dalam doanya itu Rasulullah pun menyebutkan satu per satu kaum kafir Quraisy yang telah melakukan perbuatan jahat itu.
Mereka yakni Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, al-Walid bin Utbah. Selain itu Umayyah bin Khalaf, Uqbah bin Abu Mu'aith, dan Umarah bin al-Walid.
Munajat Nabi itu pun terdengar Abu Jahal dan teman-temannya. Itu membuat mereka merasa khawatir dan ketakutan. Terlebih dilakukan didekat Ka’bah.
Para kaum Quraisy itu menyakini doa Rasul itu akan terkabul. Nyata, nasib tragis pun dialami Abu Jahal dan teman-temannya itu. Mereka tewas mengenaskan dalam Perang Badar.