Jumat 24 Jan 2020 20:00 WIB

IDC-CDI Momentum Promosi Islam Kemanusiaan kepada Dunia

IDC-CDI disertai upaya menggali bukti peradaban Islam.

Rep: Sylvi Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden Maruf Amin saat menjadi pembicara kunci dalam pertemuan Komite Eksekutif koalisi internasional partai berbasis agama berhaluan tengah atau Centrist Democrat International (CDI) di Yogyakarta, Jumat (24/1).
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat menjadi pembicara kunci dalam pertemuan Komite Eksekutif koalisi internasional partai berbasis agama berhaluan tengah atau Centrist Democrat International (CDI) di Yogyakarta, Jumat (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Konferensi Internacional Democrata de Centro-Centrist Democrat International (IDC-CDI) 2020 pertama kalinya digelar di DI Yogyakarta, Jumat (24/1). Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan konferensi ini menjadi momentum untuk memperkenalkan Islam kemanusiaan kepada sunia global.

Untuk itu, konferensi ini harus disyukuri sebagai upaya mengambangkan Islam kemanusiaan. Yakni Islam rahmatan lil’alamin kepada dunia khususnya kepqda seluruh perwakilan partai politik beraliran demokrasi anggota IDC-CDI.

Baca Juga

Menurut Sultan, konferensi ini harus disertai dengan upaya menggali, mengkaji dan menyebarkan bukti peradaban Islam. Dalam hal ini peradaban Islam yang ditetapkan Rasulullah SAW di Madinah sebagai kota peradaban Islam pertama.

“Peradaban ini yang kemudian dilanjutkan oleh para wali, serta dilestarikan dan dikembangkan dalam tradisi pesantren yang mendasarkan diri pada semangat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah,” kata Sultan saat menghadiri IDC-CDI di Hotel Hyatt Yogyakarta, Sleman, Jumat (24/01).

Selain itu, konferensi ini juga menjadi kesempatan bagi Indonesia turut serta dalam pertemuan para pimpinan senior dan tokoh-tokoh berpengalaman dari berbagai negara. Untuk itu, ia berharap pertemuan ini mampu memberikan masukan bagi Indonesia.

"Agar mampu menyelesaikan masalah-masalah penting, termasuk persoalan ekonomi," ujar Sultan.

Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin mengatakan, digelarnya konferensi ini di DIY sangat tepat. Sebab, DIY dikenal sebagai salah satu kota paling heterogen dan toleran di Indonesia.

Ia pun meyakini, konferensi ini dapat bermanfaat. Salah satunya untuk menjembatani pemahaman terhadap Islam agar lebih proporsional di dunia global.

“Apalagi IDC-CDI memiliki perhatian terhadap perlindungan HAM, dialog lintas agama, dan partisipasi wanita dalam politik serta proses perdamaian. Nilai-nilai yang diusung IDC-CDI ini juga sejalan dengan nilai demokrasi yang dianut dan dilaksanakan di Indonesia,” katanya.

Ma’ruf pun menyebut, negara-negara di dunia yang menganut demokrasi juga tengah dihadapkan pada tantangan dan persoalan terkait intoleransi, penyebaran berita bohong atau hoaks, ujaran kebencian, radikalisme, dan terorisme. Menurutnya, kebebasan berekspresi telah disalahartikan dengan tindakan-tindakan yang bahkan mampu menghancurkan peradaban.

“Untuk itu kita perlu dialog. Esensi dialog ialah saling memahami guna mencapai kesepakatan untuk hidup bersama untuk saling menerima dan menghormati perbedaan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement