Ahad 19 Jan 2020 10:30 WIB

Runtuhnya Teori Orientalis Islam Masuk Nusantara Abad ke-13

Data sejarah menyebutkan justru Islam masuk Nusantara sebelum abad ke-13.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Data sejarah menyebutkan justru Islam masuk Nusantara sebelum abad ke-13. Foto makam Fatimah binti Maimun (wafat 1028 M) di Leran, Gresik, Provinsi  Jawa Timur.
Foto: Abdul Hadi WM
Data sejarah menyebutkan justru Islam masuk Nusantara sebelum abad ke-13. Foto makam Fatimah binti Maimun (wafat 1028 M) di Leran, Gresik, Provinsi Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Banyak para orientalis Barat berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui Iran dan India serta melalui jalur perdagangan di masa lalu. Kemudian Islam menyebar ke tengah masyarakat Indonesia pada abad ke-13.

Sebaliknya, ada juga para sejarawan yang menyampaikan bahwa hubungan antara para pelaut Arab, pedagang dan penduduk Asia telah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad SAW. 

Baca Juga

Sehingga muncul teori lain yang mengatakan bahwa Islam pertama kali masuk ke wilayah Indonesia pada abad ke-7 langsung dari Jazirah Arab.

Terdapat bukti fisik yang mendukung teori Islam masuk ke Indonesia jauh sebelum abad ke-13, seolah membantah yang dituturkan para orintelis Barat. Bukti tersebut berbentuk sebuah nisan milik seorang wanita Muslim di Desa Leran dekat Kota Gersik, Jawa Timur.

Tulisan pada nisan ini menggunakan bahasa Arab dengan huruf kaligrafi bergaya Kufi. Pada nisan milik perempuan bernama Fatimah binti Maimun ini tertulis tahun 1082 Masehi.

Temuan batu nisan ini mengindikasikan keberadaan komunitas Muslim di kawasan pantai utara Jawa Timur. Sementara, kaligrafi gaya Kufi menunjukkan di antara komunitas Muslim itu terdapat orang-orang yang berasal dari Timur Tengah.

Buku Turki Utsmani-Indonesia Relasi dan Korespondensi Berdasarkan Dokumen Turki Utsmani yang diterbitkan Hitay 2017 juga menyampaikan, Islam diperkenalkan di ujung utara Pulau Sumatra sejak sekitar tahun 1112 Masehi oleh seorang tokoh bernama Syekh Abdullah Arif.

Penjelajah terkenal Marco Polo pernah mengunjungi kota-kota pelabuhan seperti Perlak, Samudera Pasai, dan Lembri di Pulau Sumatra bagian utara setelah Marco Polo mengunjungi Tiongkok pada 1292 Masehi. Marco Polo juga menyatakan bahwa masyarakat Perlak sudah beragama Islam. 

Selain itu, sejumlah nisan yang telah ada sejak abad ke-14 ditemukan di Pemakaman Trowulan dan Tralaya, Jawa Timur. 

Temuan ini dianggap sebagai bukti nyata bahwa Islam telah dianut masyarakat Jawa pada masa itu. Nisan tertua di Trowulan milik seorang Muslim bertanggal 1368 Masehi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement