Senin 13 Jan 2020 15:03 WIB

Wamenag Dorong Kampus Islam Tingkatkan Kemandirian

Kampus didorong mengembangkan unit-unit usaha produktif agar mandiri.

Wamenag Dorong Kampus Islam Tingkatkan Kemandirian. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wamenag Dorong Kampus Islam Tingkatkan Kemandirian. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid mendorong kampus Islam atau Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) meningkatkan kemandiriannya dengan mengembangkan unit-unit usaha produktif sehingga dapat menghidupi kampus. Hal ini disampaikan Zainut saat menerima kunjungan Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (YAPTINU) dan civitas akademika Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, Senin (13/1).

Saat menerima kunjungan tersebut, Zainut meminta jajaran Pengurus YAPTINU yang membawahi UNISNU Jepara menjalin kerja sama dengan banyak kalangan, pengusaha, perbankan dan kementerian/lembaga. Menurut dia, banyak potensi ekonomi yang dapat dikembangkan untuk menghidupi dan mengembangkan kampus, salah satunya zakat dan wakaf.

Baca Juga

“Banyak potensi zakat dan wakaf yang belum dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan tinggi, karenanya sudah waktunya untuk diseriusi," ujar Zainut dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (13/1).

Selain itu, Zainut juga meminta UNISNU Jepara memikirkan perluasan lahan kampus. Karena, menurut dia, hal itu akan sangat menentukan masa depan. “Dengan menjadi universitas tentu tidak cukup kalau baru memiliki lahan seluas lima hektar, perlu dipikirkan rencana jangka panjang terutama tambahan lahan”, ucapnya.

Kendati demikian, Zainut mengapresiasi UNISNU Jepara yang membuat perkembangan, sehingga akses masyarakat Jawa Tengah untuk menempuh pendidikan tinggi semakin luas. “Saya merasa bangga dengan perkembangan UNISNU Kemenag tentu akan terus mendukungnya," kata Wakil Ketua Umum MUI pusat ini.

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Imam Ghozali mengatakan, tahun ini pihaknya telah berupaya memfasilitasi UNISNU Jepara dengan kalangan perbankan dan badan-badan usaha melalui CSR. Kedepannya, Imam meminta kepada UNISNU agar anggaran yang tersedia sekitar Rp 2 miliar bisa dimanfaatkan untuk menjalankan usaha produktif bukan untuk pembangunan fisik.

“Saya ingin dana yang ada digunakan untuk membuka unit usaha agar dapat menopang sejumlah mahasiswa yang diberikan beasiswa di UNISNU dan juga untuk pengembangan lainnya," ujar Imam yang juga merupakan Dewan Penyantun UNISNU.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (YAPTINU) Jepara, Shodiq Abdullloh dalam pertemuan itu meminta kepada Wamenag untuk menjadi salah satu pengurus yayasan. “Kami meminta Bapak Wamenag sebagai putra Jepara untuk berkenan menjadi salah satu pengurus YAPTNU Jepara, agar menambah semangat kami dalam mengembangkan kampus NU ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement