REPUBLIKA.CO.ID, GOWA— Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mulai memberangkatkan 30 imam desa/kelurahan untuk belajar dan memperdalam ilmu pengetahuan selama 60 hari di Sekolah Agama Quantum Akhyar Institute yang dipimpin Ustaz Adi Hidayat, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Hari ini kita mulai kirim 30 imam desa/kelurahan ke Bekasi untuk belajar dan memperdalam ilmu agamanya. Ini adalah tahap pertama dari program kita, satu desa satu hafiz," ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan YL di Gowa, Ahad (12/1).
Program prioritas Pemkab Gowa tahun ini adalah program keagamaan yang berarah pada peningkatan spiritualitas masyarakat, hingga pembentukan generasi Islami di masa mendatang.
Salah satu upaya dalam menyukseskan program itu dengan membentuk imam desa menjadi seorang hafiz Alquran. Para imam desa yang dikirim ini akan memperdalam ilmu agama dan hafalannya selama 60 hari atau dua bulan.
Dia berharap para imam yang dikirim pada gelombang pertama ini dapat belajar bersungguh-sungguh dan mengikuti aturan dari pihak Quantum Akhyar Institut sebagai pihak pembina.
"Program ini kita gagas untuk membentuk generasi pecinta Alquran yang akan membawa rahmat bagi daerah yang kita cintai bersama. Program yang kami gagas ini bekerja sama Quantum Akhyar Institut yang dipimpin Ustadz Adi Hidayat, Lc," ujarnya.
Bupati juga menyatakan untuk program keagamaan jangka panjang juga akan dilakukan yakni pendidikan hafiz bagi guru agama di lingkup sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
"Imam yang telah selesai kita harapkan dapat menularkan ilmunya paling tidak di wilayahnya masing-masing. Baik di tingkat dusun, lingkungan, desa hingga kelurahan," kata Bupati Adnan.
Adnan mengungkapkan dalam mendorong program tersebut pihaknya juga akan membangun rumah tahfidz Alquran di Kecamatan Bajeng atau bekas Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Gowa dengan menggunakan APBD 2020 sebesar Rp 8 miliar untuk tahap awal. Kehadiran Rumah Tahfidz ini juga diharapkan dapat menjadi referensi terbaik di tingkat Sulsel hingga di Kawasan Indonesia Timur.