Sabtu 11 Jan 2020 09:00 WIB

Ledakan di Masjid Pakistan Tewaskan 15 Orang

Polisi senior yang tampaknya menjadi sasaran meninggal dalam ledakan di masjid.

Pasukan keamanan memeriksa lokasi ledakan bom di sebuah masjid di Quetta, Pakista, Jumat (10/1).
Foto: AP Photo/Arshad Butt
Pasukan keamanan memeriksa lokasi ledakan bom di sebuah masjid di Quetta, Pakista, Jumat (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Ledakan dahsyat di sebuah masjid menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk seorang imam dan seorang perwira senior polisi, Jumat (10/1).

Ledakan juga menyebabkan 20 lainnya terluka di provinsi Balochistan yang bergolak di Pakistan. Ledakan itu berselang tiga hari setelah ledakan bom yang menewaskan dua orang di Quetta.

Baca Juga

Sifat ledakan, yang terjadi di dalam masjid selama shalat Maghrib di lingkungan Ghousabad, tidak segera diketahui, surat kabar Dawn melaporkan. Wakil Inspektur Jenderal (DIG) Quetta Abdul Razzaq Cheema mengatakan Wakil Kepala Inspektur Polisi (DSP) Amanullah termasuk di antara 15 orang yang tewas dalam insiden itu.

Dilansir One India, Jumat, menurut beberapa laporan media, petugas polisi yang terbunuh itu kemungkinan menjadi sasaran. The Express Tribune melaporkan, bulan lalu, pria bersenjata tak dikenal membunuh putra DSP di Quetta.

Sebanyak 20 orang lainnya juga terluka dalam ledakan itu. Badan-badan penegak hukum telah menutup area untuk menyelidiki insiden tersebut.

Masjid itu terletak di daerah mayoritas Pashtun yang berpenduduk padat. Regu penjinak bom dan personel keamanan masih mencari bom lain di area masjid.

Sementara itu, keadaan darurat telah diumumkan di semua rumah sakit di daerah tersebut. Rekaman TV menunjukkan puing-puing dan pecahan kaca tersebar di lantai masjid.

Tidak ada yang langsung mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu. Sayap media militer Pakistan ISPR mengatakan pasukan Frontier Corp (FC) Balochistan telah mencapai lokasi dan sedang melakukan operasi pencarian bersama dengan polisi.

"Setiap kemungkinan bantuan diberikan kepada polisi dan administrasi sipil. Mereka yang menargetkan orang tak bersalah di masjid tidak akan pernah bisa menjadi Muslim sejati," ISPR mengutip perkataan panglima militer Jenderal Qamar Bajwa.

Menteri Utama Balochistan Jam Kamal Khan mengutuk insiden itu dan menyatakan kesedihan atas hilangnya nyawa. Menanggapi insiden itu, Menteri Dalam Negeri Balochistan Zia Langove mengutuknya, dengan mengatakan teroris takut dengan perkembangan Pakistan.

"Musuh internal dan eksternal gagal melakukan upaya menciptakan kepanikan dan kerusuhan di negara ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ledakan itu terjadi tiga hari setelah dua pria tewas dan belasan terluka dalam ledakan di dekat kendaraan pasukan keamanan di Quetta. Pada Mei tahun lalu, sebuah ledakan bom di sebuah masjid di ibu kota provinsi Quetta menewaskan dua orang, termasuk seorang ulama dan melukai 28 lainnya. Pada Agustus, sebuah ledakan terjadi di dalam sebuah masjid saat shalat Jumat di kota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement