Selasa 07 Jan 2020 09:43 WIB

Jalan Putus Hambat Distribusi Bantuan Dompet Dhuafa

Terputusnya jalan mengakibatkan masyarakat korban longsor tidak dapat dievakuasi.

Jalan putus akibat longsor di Desa Cisarua, Bogor sempat menyulitkan tim LKC Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan dan mengakses wilayah terdampak longsor.
Foto: Dompet Dhuafa
Jalan putus akibat longsor di Desa Cisarua, Bogor sempat menyulitkan tim LKC Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan dan mengakses wilayah terdampak longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa dengan beberapa relawan medis memberikan layanan pemeriksaan serta pengobatan gratis terhadap para pengungsi di Kampung Citumbuk Desa Cisarua. Namun tim menemui kendala, sulitnya jalur evakuasi akibat terputus longsor sejak Rabu (1/1).

Terputusnya jalan mengakibatkan masyarakat korban longsor tidak dapat dievakuasi. Disaster mangement Center Dompet Dhuafa bersama para relawan dan  warga mencoba membuka jalur baru agar semuanya dapat menuju daerah landai. Akhirnya, jalur darurat berhasil dibuka untuk menuju Kampung Citumbuk Desa Cisarua, pada Senin (6/1) lalu.

Baca Juga

Hasanuddin (65 tahun), warga Kampung Citumbuk menyebutkan, ada dua longsor yang menyebabkan akses dari tiga kampung itu terputus. Pertama longsor menutup jalan, satunya jalannya juga ikut longsor. Jumat sudah selesai dibangun jalan alternatif. Kemudian Sabtu warga sudah berhasil turun semua. "Jika terjadi hujan lebat lagi, tak menutup kemungkinan longsor akan terjadi dan menghanyutkan rumah-rumah warga. Pasalnya, ketiga kampung tersebut berada di tengah-tengah antara dua jurang yang sudah longsor,” kata Hasanuddin.

photo
Jalan putus akibat longsor di Desa Cisarua, Bogor sempat menyulitkan tim LKC Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan dan mengakses wilayah terdampak longsor.

Sebanyak tiga kampung di sekitar Desa Cisarua mengalami dampak longsor akibat banjir deras beberapa hari lalu. Ketiga kampung tersebut di antaranya Kampung Parigi Desa Cisarua, Cimaghrib Desa Malasari dan  Nyungcung Desa Malasari. Terlihat rumah-rumah begitu sepi seperti sudah tak berpenghuni. Meski begitu, masih ditemui beberapa warga memilih tetap berjaga di rumah. Alasannya, mengamankan harta benda yang tersisa untuk  menjaga pertanian serta peternakan mereka.

"Ada beberapa pasien memang yang membutuhkan penanganan khusus. Oleh itu besok atau lusa tim LKC akan datang kembali," ujar Dokter Sigit perwakilan tim LKC.

Di sisi lain, Tim Dapur Umum (DU) terus mendistribusikan makanan berupa bubur kacang ijo sebanyak 400 Porsi, dan makan berat sebanyak 765 porsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement