REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Anggota parlemen anti-Islam dari Belanda, Geert Wilders, mengatakan, mengakhiri kontes karikatur Nabi Muhammad hanya dalam beberapa jam setelah mengumumkan acara yang diperdebatkan tersebut. Dalam sebuah twit yang diunggah pada Ahad pagi (29/12), Wilders mengatakan, perhatian internasional pada kontes tersebut telah memungkinkannya menekankan pentingnya kebebasan berbicara.
"Misi selesai. Akhir dari kontes," tulisnya pada akun Twitter-nya.
Pada bagian bawah tulisan tersebut ia juga membagikan gambar hal yang menurutnya adalah gambar pemenang menggambarkan seorang pria berjanggut yang terlihat marah. Gambar Nabi Muhammad dilarang dalam Islam. Karikatur dianggap oleh sebagian besar Muslim sebagai sesuatu yang sangat ofensif.
Sebelumnya, Wilders juga membatalkan kontes serupa pada Agustus tahun lalu. Hal tersebut ia lakukan setelah polisi menangkap seorang pria yang mengancam akan membunuhnya karena rencananya tersebut.
Pada saat itu, rencana mengadakan kontes juga mendorong demonstrasi besar-besaran di Pakistan. Wilders mengatakan, ia merasa bahaya kekerasan terhadap orang-orang tak berdosa terlalu besar.
Partai Kebebasan anti-Islam Wilders adalah yang terbesar kedua di parlemen Belanda, tetapi partai tersebut bukan bagian dari pemerintah. Dilansir di Malaysia Kini, sebelumnya Wilders mengatakan menghidupkan kembali rencananya untuk mengadakan kontes kartun karikatur Nabi Muhammad lebih dari setahun setelah membatalkan acara seperti tersebut. Menurut dia, hal tersebut terjadi karena takut akan serangan di Belanda.
Dalam sebuah postingan di Twitter pada Sabtu malam, Wilders meminta orang untuk mengirim kartun Mohammad mereka. "Kebebasan berbicara harus menang atas kekerasan dan fatwa Islam", tulis pemimpin partai oposisi terbesar di parlemen Belanda tersebut.
And the Winner of the Cartoon Contest is:
👇👇👇 pic.twitter.com/i6tkISiK0b
— Geert Wilders (@geertwilderspvv) December 29, 2019