Jumat 27 Dec 2019 22:27 WIB

Logo MTQ Nasional di Sumbar Kental dengan Nuansa Minang

Logo MTQ Nasional kental budaya dan nuansa lokal Minang.

Logo Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVIII tahun 2020
Foto: dok. Humas Pemprov Sumbar
Logo Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVIII tahun 2020

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menetapkan logo Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVIII pada Juni atau Juli 2020 melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumbar nomor 480-962-2019.

"Logo yang ditetapkan ini adalah pemenang sayembara yang digelar Biro Humas Sekretariat Provinsi Sumbar," kata Gubernur Sumbar, di Padang, Jumat.

Baca Juga

Logo itu adalah hasil karya dari Rayendra Kumar asal Kota Solok yang dinilai dewan juri bisa mewakili nilai dan semangat yang ingin ditampilkan saat MTQ nanti.

Dia meminta agar logo ini disosialisasikan sampai ke pelosok, agar masyarakat mengetahui MTQ Nasional ke XXVIII akan digelar di Sumbar pada 2020.

Menurutnya, MTQ memiliki tujuan utama membumikan Alquran, dengan tujuan agar lebih mudah dipahami umat Islam dan masyarakat secara umum. Hal itu sejalan dengan filosofi masyarakat Minang yaitu adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.

Kepala Biro Humas Sumbar, Jasman selaku ketua panitia sayembara logo MTQ Nasional di Sumbar, mengatakan pemenang sayembara logo MTQ itu telah diumumkan pada Kamis (26/12) malam di aula kantor gubernur.

Dia mengatakan sayembara ini sudah dimulai sejak Agustus 2019 dan berakhir pada November 2019 silam, dengan peserta berasal dari umum dari seluruh Indonesia.

"Hingga batas waktu yang ditentukan, jumlah karya yang masuk ke kami sebanyak 355, dan itu bukan berasal dari Sumbar saja, namun ada dari Papua, Bali, Sulawesi, Pulau Jawa, NTB dan Kalimantan juga," jelasnya.

Namun dari keseluruhan karya yang masuk, hanya lima karya yang dianggap memenuhi kriteria oleh para juri, yang terdiri dari unsur adat (Ketua LKAAM Sumbar Sayuti Datuak Rajo Paghulu), agama (Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar), akademisi/ praktisi (Emeraldy Chatra), budaya (Alwi Karmena) dan Jurnalis (Hasril Chaniago).

"Juara I akan diberikan uang tunai senilai 10, 5 juta rupiah dan kepada empat finalis akan diberikan uang 3 juta rupiah" terangnya.

Sementara itu, salah seorang juri, yakni Ketua MUI Sumbar Gusrizal Gazahar, menyampaikan, dari setiap logo yang dibuat harus terdapat enam unsur, yaitu simbol keimanan, Alquran sebagai pegangan hidup, kekuatan memegang lurus ruh Islam, dan kesadaran dalam menggunakan bahasa arab sehingga lebih menimbulkan kesadaran dalam mendalami Alquran,

Kemudian ada pul simbol Sumbar sendiri, yakni surau dan rumah adat yang tak bisa dipisahkan, dan warna yang ada dalam marawa. "Dari enam unsur tersebutlah kami bersama mencari dan menetapkan logo mana yang terbaik" ungkapnya.

Pemenang sayembara tersebut masing-masing Rayendra Kumar asal Kota Solok (juara I), Fitra Bayu asal Kota Padang (finalis), Muhammad Rizki asal Pasaman Barat (finalis), Ilham Susendra asal Pasaman Barat (finalis) dan Azwardi asal Kota Padang (finalis).  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement