Jumat 27 Dec 2019 15:16 WIB

Massa Aksi Solidaritas Uighur Minta Bertemu Dubes China

Massa meminta China menghentikan apa yang dilakukan kepada umat Islam Uighur.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ratna Puspita
Warga berunjuk rasa mengecam tindak kekerasan dan intimidasi Pemerintah Cina terhadap warga Muslim Uighur.
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Warga berunjuk rasa mengecam tindak kekerasan dan intimidasi Pemerintah Cina terhadap warga Muslim Uighur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa aksi solidaritas Uighur meminta Kedutaan Besar Cina menerima perwakilan masa untuk menyampaikan tuntutan kepada Pemerintah China terkait pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur. Salah satu pimpinan aksi solidaritas Uighur, KH Fahrurrozi Ishak, dalam orasinya meminta Kedubes China membuka pintu menerima perwakilan masa.

"Kita ingin meminta  kepada Dubes Tiongkok untuk menerima delegasi kita agar supaya kita bicara bahwa China harus segera menghentikan apa yang dilakukan kepada umat Islam Uighur," kata Kiai Fahrurrozi. 

Baca Juga

Menurut Kiai Fahrurrozi, sangat wajar bagi Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim merasa tersinggung dan tersakiti dengan pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Cina pada etnis muslim Uighur. Karena itu, peserta aksi pun meminta Pemerintah Cina menghentikan setiap kekejaman pada etnis Uighur.

"Wajar Indonesia merasa tersinggung, merasa kecewa kepada pemerintahan Tiongkok atas apa yang dilakukan pada Uighur. Kami minta delegasi bertemu, untuk satu kata hentikan," katanya. 

 Dari pantauan Republika,co.id ribuan masa aksi solidaritas Uighur memenuhi sepanjang jalan DR Ide Anak Agung Gde Agung tepatnya di depan kantor Kedubes Cina di Mega Kuningan, Jakarta pada Jumat (27/12). Aksi solidaritas Uighur juga dihadiri sejumlah tokoh lainnya, di antaranya yakni Neno Warisman.

Bahkan, Neno sempat membacakan beberapa bait puisi terkait dukungan untuk etnis Uighur dan dorongan bagi negara-negara dunia agar proaktif dalam menyelesaikan permasalahan etnis Uighur. Aksi tersebut juga dihadiri tokoh Persaudaraan Alumni 212 Yusuf Martak dan juga Habib Muhsin Al Attas. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement