Jumat 27 Dec 2019 15:15 WIB

3.000 Orang Kasta Dalit Berencana Masuk Islam

Orang kasta Dalit merasa diperlakukan tak adil seusai insiden tembok ambruk.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
3.000 Orang Kasta Dalit Berencana Masuk Islam. Orang India (ilustrasi).
3.000 Orang Kasta Dalit Berencana Masuk Islam. Orang India (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TAMIL NADU -- Sebanyak 3.000 orang dari kasta Dalit di India berencana masuk Islam karena merasa diperlakukan tidak adil. Sebelumnya, nyawa 17 orang kasta Dalit terenggut dalam tragedi ambruknya sebuah tembok di Kota Coimbatore, Tamil Nadu.

Dilansir di Scroll.in, Kamis (26/12), 3.000 orang Dalit menyatakan akan masuk Islam dalam beberapa tahap mulai Januari 2020. Keputusan masuk Islam diambil saat pertemuan yang diadakan di Mettupalayam pada Ahad lalu.

Baca Juga

Mereka memutuskan pindah agama karena adanya dugaan ketidakadilan dalam penanganan insiden ambruknya tembok yang menimpa penduduk berkasta Dalit ini di Desa Nadur pada 2 Desember 2019. “Kehidupan kami seolah tidak ada nilainya dan jika mereka tidak menginginkan orang Dalit, kami juga tidak membutuhkan mereka,” ujar Sekretaris Jenderal Tamil Puligal M Ilavenil.

The New Indian Express melaporkan dipenjaranya pimpinan organisasi Tamil Puligal, Nagai Thiruvalluvan, dan dikabulkannya jaminan terhadap pemilik rumah yang temboknya jatuh menimpa tiga rumah milik keluarga Dalit menambah keyakinan mereka untuk pindah agama. “Pemilik rumah bernama Sivasubramanian membangun tembok tersebut dengan motif diskriminatif. Dia membangun tembok untuk memisahkan rumahnya dari orang-orang Dalit yang tinggal di dekatnya. Terkait diskriminasi ini, kami telah menuntut para pejabat mengubah kasus Sivasubrahmanian. Namun, sampai hari ini pemerintah belum mengubahnya,” kata dia.

Menurut dia, Sivasubrahmanian telah dibebaskan bersyarat setelah 20 hari ditangkap. “Namun, Thiruvalluvan yang memprotes secara demokratis mencari keadilan telah ditahan di penjara Coimbatore. Ini menunjukkan ketidaksetaraan dalam agama,” ujar Ilavenil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement