REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA— Kepala Ansarudee Society Worldwide Nigeria, Imam Abdurahman Ahmad, mengatakan faktor utama yang menyebabkan keruntuhan di awal pernikahan di Nigeria ialah ketidaksabaran satu sama lain dan kurangnya daya tahan dari masing-masing pasangan.
Pernyataan ini disampaikan dalam resepsi pernikahan Amirah Sanni dan Abdulkabir Alao, akhir pekan lalu, sebagaimana dilansir dari Kantor Berita Nigeria (NAN), Rabu (25/12). Amirah Sanni adalah putri dari Ketua Komunitas Muslim Negara Oyo, Kunle Sanni, sementara Abdulkabir adalah putra Baba Adini dari Yorubaland, Sarafa Ishola.
“Putusnya perkawinan itu ada banyak alasan, pada dasarnya mereka tidak sabar satu sama lain. Itulah mengapa pernikahan butuh sabar, memenuhi kebutuhan satu sama lain dengan baik, dan banyak berdoa,” jelas Ahmad.
Selain itu, Ahmad menambahkan, pernikahan membutuhkan banyak tekad untuk bisa berhasil pada pernikahan yang diimpikan, karena setiap pasangan akan menghadapi banyak rintangan dalam rangka menyatukan keduanya, dan saat itulah butuh kesabaran dan ketekunan.
Ahmad menyarankan untuk setiap pasangan agar bisa memupuk kesabaran dan bertahan satu sama lain agar terhindar dari krisis pernikahan yang mungkin saja dialami. Ulama itu juga mengatakan pernikahan yang sehat bergantung pada lingkungan seperti keluarga dan masyarakat untuk bertahan hidup.
Ulama lainnya dari Egbaland, Adedotun Gbadebo, pun ikut berbicara. Dia menasehati pasangan itu untuk mempertahankan cinta mereka dari awal sebelum pernikahan itu pecah karena suatu alasan yang tidak bisa dibendung lagi.
“Anda harus mencoba mencintai pasangan Anda seperti Anda mencintai diri sendiri sebelum menikah. Tunjukkanlah toleransi dan pengertian satu sama lain,” kata Gbadebo.
Selain Gdababo dan Abdurahman Ahmad, ada pula para tokoh kehormatan yang hadir pada kesempatan itu, seperti Osile dari Oke-Ona Egbaland, Aare Musulumi Adedapo Tejuoso dari Yorubaland, Edo dan Delta States; Daud Makanjuola dan Daud Noibi.