REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Berbagai negara di dunia tengah berlomba mengajukan diri sebagai lokasi pembangunan museum perjalanan hidup dan syi'ar Nabi Muhammad SAW. Namun, Indonesia dipilih sebagai lokasi pertama di luar Arab Saudi.
Museum tersebut akan dibangun bersamaan di tiga kota: Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy di Makkah, Museum Shirah Nabawiyah di Madinah, dan Museum Rasulullah di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Ketua Yayasan Wakaf Assalam Dr Nashir Az-Zahroni menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan dengan delegasi Dewan Masjid Indonesia yang dipimpin Wakil Ketua Umum DMI H Syafruddin di Kota Makkah, Selasa (24/12). Rapat tersebut juga dihadiri oleh wakil dari Liga Muslim Dunia yang akan membiayai pendirian museum, serta tim pembangunan Museum Rasulullah.
Suasana di Museum Dar Al Madinah, Sabtu (15/9). Museum tersebut menampilkan banyak miniatur terkait sejarah awal Islam, juga benda-benda yang digunakan dalam keseharian pada masa Rasulullah.
Menurut Nashir Az-Zahroni yang juga telah berkunjung ke calon lokasi museum di Indonesia, pihaknya telah melihat keseriusan pihak Indonesia menyiapkan pembangunan Museum Rasulullah. "Kami tinggal menunggu kesiapan pihak Indonesia. Selepas pertemuan ini, seharusnya sudah langsung kerja. Kita semua sudah siap," kata Nashir yang akan menyiapkan materi isi museum, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.
Selama 13 tahun, Nashir dan tim telah mengumpulkan semua naskah, manuskrip, dan segenap benda peninggalan Nabi Muhammad SAW yang masih ada di berbagai belahan dunia, dan kini hendak menampilkannya dalam museum yang hendak dibangun di tiga kota tersebut.
Delegasi Indonesia yang dipimpin Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia, Syafruddin dalam pertemuan itu menayangkan rancangan awal Museum Rasulullah di hadapan hadirin melalui layar televisi besar. Rancangan tersebut dibuat oleh sebuah tim dari DMI. Sementara pihak Yayasan Wakaf Assalaam juga menayangkan konsep desain Museum Shirah Nabawiyah yang pembangunannya sedang berlangsung di sisi barat Masjid Nabawi.
Syafruddin menyampaikan, pihak Indonesia telah memgambil langkah nyata dan serius dalam persiapan pendirian Museum Rasulullah ini. Di areal lokasi museum di Cimanggis, Depok, segera dilaksanakan pembersihan lahan. "Kita sudah sangat siap memulai pembangunan museum," katanya.
Semua pihak di Indonesia, menurut dia, telah bahu-membahu untuk bersama-sama mewujudkan berdirinya Museum Rasulullah. "Pemerintah, para arsitek, masyarakat, semua bahu-membahu tanpa pamrih mendukung pembangunan museum. Mereka semua tak mengharap balasan di dunia, melainkan ridha dari Allah SWT," kata Syafruddin.