Jumat 20 Dec 2019 14:46 WIB

Makkah akan Dibangun Jadi Landmark Budaya Global

Pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dan pengunjung Makkah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Makkah akan Dibangun Jadi Landmark Budaya Global. Foto ilustrasi suasana Kota Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Makkah akan Dibangun Jadi Landmark Budaya Global. Foto ilustrasi suasana Kota Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kota Makkah akan dibangun sebagai kota suci yang memiliki landmark budaya global. Proyek ambisius tersebut dilakukan guna meningkatkan kualitas hidup penduduk dan pengunjung Makkah.

Dilansir di Arab News, Jumat (20/12), pembangunan pekerjaan sedang berlangsung untuk memenuhi persyaratan layanan peziarah dan warga, khususnya di daerah sekitar Masjid al-Haram yang telah berlangsung selama lebih dari lima dekade.

Baca Juga

Adapun beberapa program konstruksi telah diluncurkan, dengan salah satu yang terbaru adalah proyek mengembangkan infrastruktur di sekitar Jalan Raja Abdul Aziz (KAAR). Proyek tersebut bertujuan menciptakan gerbang barat utama ke Makkah. Pengembangan KAAR telah direncanakan dengan hati-hati untuk menggabungkan pertimbangan lingkungan dan perkotaan.

“Proyek ini bertujuan terutama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Makkah dan yang terhormat, para pengunjung," kata CEO Umm Al-Quran untuk Development and Construction Co. (UAQ), pemilik dan pengembang utama skema KAAR, Yasser Abuateeq.

Untuk mencapai target pembangunan tersebut, dia mengatakan, diperlukan pengembangan rencana terpadu untuk meningkatkan tingkat pembangunan perkotaan sehingga proyek menjadi model yang ideal. Dia menjelaskan rencana pembangunan mempertimbangkan ukuran proyek, yang dianggap sebagai salah satu proyek pembangunan paling penting di kawasan itu, yakni dengan cara yang mewujudkan aspirasi kepemimpinan dan Visi Saudi 2030 untuk membangun kota Makkah sebagai landmark budaya global.

Adapun aspek teknis yang diperlukan dipertimbangkan dalam mempersiapkan rencana kota untuk proyek, yang kemudian ditinjau dan dianalisis bekerja sama dengan pihak berwenang terkait. “Berbagai pendekatan perencanaan modern diambil bersamaan dengan kebutuhan spesifik kota dan keuangan untuk melayani kepentingan agama, sosial, dan lingkungan kota yang lebih besar," ujar Abuateeq.

Ia menjabarkan, proyek KAAR akan mencakup pembangunan jalan besar sepanjang 3.650 meter sebagai perpanjangan alami dari Masjid al-Haram, ruang hijau, dan berbagai fasilitas budaya dan sosial yang terintegrasi. Selaiin itu, juga akan ada dua mal bersama dengan hotel internasional bintang lima, empat, dan tiga serta apartemen berlayanan.

Setelah selesai, proyek ini nantinya akan menawarkan tempat parkir dengan kapasitas tampung sebanyak 33.300. Selain itu, pengunjung juga dapat menggunakan jaringan bus transit cepat, yang mencakup dua terminal dan 11 halte untuk membantu gerakan menuju Masjid al-Haram.

Pengembangan KAAR akan mencakup 1,25 juta meter persegi, dengan total area yang sedang dibangun di Mekkah menjadi 6,34 juta meter persegi. Dari jumlah ini, lebih dari setengah ruang telah dialokasikan untuk hotel dan apartemen berlayanan, sementara 2,1 juta meter persegi akan ditugaskan untuk unit perumahan. Area juga telah dialokasikan untuk pengembangan ruang komersial dan klinik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement