Rabu 18 Dec 2019 13:48 WIB

PNS Kemenag Diminta Menjadi Teladan yang Baik

PNS Kemenag harus mampu memastikan masyarakat memiliki moral yang baik.

PNS Kemenag Diminta Menjadi Teladan yang Baik. Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
PNS Kemenag Diminta Menjadi Teladan yang Baik. Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid mengemukakan pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Agama (Kemenag), termasuk di Sulawesi Tengah, harus mampu memastikan masyarakat telah memiliki moral yang tinggi dan etika yang baik.

"Konsekuensinya PNS Kemenag harus menjadi cermin atau teladan yang baik di lingkungan kita masing-masing," ucap dia di Palu, Rabu (18/12).

Baca Juga

Zainut melakukan kunjungan kerja perdana ke Sulawesi Tengah sejak Selasa (17/12)- Rabu (18/12). Ia juga mengunjungi Donggala dan Kota Palu, serta bersilaturahim dengan tokoh lintas agama dan PNS Kemenag di Sulteng.

Ia mengatakan PNS Kemenag harus mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang terpuji dalam kehiduapan sosial dan bermasyarakat sehingga misi utama menjadikan Kemenag simbol ikhlas beramal benar-benar bisa terwujud, karena peran PNS yang baik di masyarakat.

"Di sini kita harus bisa membuktikan dialektika keagamaan antara agama dan negara harus dapat hidup sejalan, seiring, saling menopang, dan saling melengkapi," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta PNS Kemenag ikut berkontribusi secara nyata, agar nilai-nilai agama tetap memberi warna bagi kehidupan masyarakat. Apalagi di tengah arus perubahan yang begitu dahsyat sebagai dampak revolusi industri 4.0 sehingga mengakibatkan disrupsi.

"Ini suatu kondisi faktual yang sangat dinamis, yang telah dan akan mengubah kehidupan kita secara menyeluruh hingga ke akar-akarnya," katanya.

Dia menyebutkan sebelum era disrupsi dan belum adanya perubahan revolusi industri, kebanyakan masyarakat membutuhkan sosok pemimpin agama, tokoh agama, dan ulama. Saat ini, jumlah para ulama, kiai, biksu, pendeta semakin berkurang di tengah tantangan keumatan yang kompleks. Apalagi pada era saat ini, kemajuan sistem informasi membuat banyak masyarakat lebih memilih bertanya dan belajar tentang agama di media sosial.

"Hal ini menjadi tantangan para tokoh agama, pemerintah, termasuk ASN Kemenag, untuk kembali memberikan pencerahan kepada masyarakat agar belajar agama kepada orang yang paham dan mengerti tentang agama," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement