Kamis 12 Dec 2019 04:15 WIB

Pria Bertopeng Serang Remaja Muslim di Toilet Sekolah

Serangan pria bertopeng ke siswa Muslim itu dalam investigasi.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Pria Bertopeng Serang Remaja Muslim di Toilet Sekolah. Foto Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_92
Pria Bertopeng Serang Remaja Muslim di Toilet Sekolah. Foto Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Seorang siswa menengah atas di Sekolah Pleasant Grove High California diserang di kamar mandi karena siswa tersebut seorang Muslim. Hal ini menunjukkan bahkan anak sekolah pun menjadi korban insiden islamofobia.

Sabah Elias mengatakan kepada polisi dirinya menghadiri pelajaran les pekan lalu ketika diikuti oleh pria bertopeng sampai toilet. Elias menjelaskan pria bertopeng menyerangnya dengan menghina Islam. Kemudian pria tersebut melemparkan seember air ke wajah.

Baca Juga

"Awalnya saya sangat takut sehingga saya ingin pulang, tapi kemudian orang tua saya menginspirasi saya dan menunjukkan ke saya bahwa orang lain juga menderita seperti ini," kata Elias saat diwawancara dengan Sacramento Bee, dilansir dari Step Feed, Rabu (11/12).

Elias mengatakan, perubahan akan benar-benar terjadi oleh seseorang di satu waktu yang bersedia mengambil tindakan berani melawan ketidakadilan. Sementara itu, investigasi telah dilakukan sejak peristiwa penyerangan ini terjadi.

Untuk menunjukkan dukungan kepada komunitas Muslim di sekolah, sekolah mengadakan pertemuan dengan Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) dan Wali Kota Elk Grove pada Jumat lalu.

"Kami berbesar hati melihat solidaritas dari masyarakat dan kami berkomitmen mendukung siswa kami dan menentang intimidasi, kebencian dan prasangka dalam segala bentuk, kami memantau kasus ini dengan cermat," kata pengacara hak-hak sipil untuk CAIR-Sacramento Valley, Dustin Johnson kepada hadirin.

Serangan yang ditujukan kepada Elias menimbulkan dukungan dari teman-teman sekelas dan guru di sekolah terhadap komunitas Muslim. Orang-orang telah memasang poster di sekolah. Poster tersebut menegaskan islamofobia dan kebencian tidak memiliki tempat di kalangan siswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement