Jumat 29 Nov 2019 15:11 WIB

Menag: Cara Beragama Perlu Dimoderasi

Moderasi dalam beragama sama dengan meningkatkan tenggang rasa terhadap sesama

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Menteri Agama Fachrul Razi bersilaturrahmi dengan jemaah solat Jumat di Masjid Raya Sumatera Barat, Kota Padang, Jumat (29/11)
Foto: Republika/Febrian Fachri
Menteri Agama Fachrul Razi bersilaturrahmi dengan jemaah solat Jumat di Masjid Raya Sumatera Barat, Kota Padang, Jumat (29/11)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Menteri Agama RI Fachrul Razi mengatakan salah satu visinya sejak menjabat sebagai Menag adalah memoderasi cara beragama. Menurut Fachrul moderasi dalam beragama sama dengan meningkatkan tenggang rasa terhadap sesama walau dengan orang yang berbeda agama dan keyakinan.

"Agama tak perlu dimoderatkan. Islam sejak dulu sampai ribuan tahun ke depan selalu moderat. Caranya yang kita moderasi," kata Fachrul di Masjid Raya Sumatera Barat, Padang, Jumat (29/11).

Fachrul menyebut dengan memoderasi cara beragama bangsa Indonesia dapat menangkal masuknya paham-paham menyimpang seperti paham radikal dan aliran sesat. Mantan Wakil Panglima TNI itu menyebut bangsa Indonesia punya karakteristik yang khas yaitu kaya dengan perbedaan.

Indonesia memiliki beraneka agama dan suku. Segala perbedaan ini menurut Fachrul harus disatukan agar menjadi kekuatan.

Fachrul meyakini dengan mengedepankan sikap moderat dalam beragama, segala perbedaan antar sesama  anak bangsa tidak lagi akan me jadi persoalan.

"Allah menciptakan umat manusia berbeda-beda agar saling mengenal. Perbedaan itu harus menjadi kekuatan," ujar Fachrul.

Fachrul Razi siang ini melaksanakan ibadah solat Jumat di Masjid Raya Sumatera Barat. Fachrul mengaku senang bisa menunaikan ibadah di masjid besar yang sudah menjadi ikon Sumatera Barat tersebut. Fachrul yang merupakan keturunan Minangkabau itu meyakini Sumatera Barat sudah khatam mengenai moderasi beragama. Di Minangkabau kata Fachrul agama dan adat istiadat sudah sejalan sejak zaman dahulu.

"Di Minang kabau ini, adat itu sudah menjadi bagian dari agama," kata Fachrul menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement