Senin 02 Dec 2019 19:06 WIB

Anjuran Mengunyah Makanan dalam Islam

Dalam agama Islam, proses mengunyah juga memiliki posisi tersendiri.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Dalam agama Islam, proses mengunyah juga memiliki posisi tersendiri.
Foto: Alarabiya
Dalam agama Islam, proses mengunyah juga memiliki posisi tersendiri.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Mengunyah menjadi salah satu proses dalam sistem pencernaan yang terpenting karena hal tersebut bisa mempengaruhi nilai makanan yang akan terserap. Dalam agama Islam, proses mengunyah juga memiliki posisi tersendiri.

Bahkan lebih jauh, mengunyah dalam Islam bukan hanya baik dan dianjurkan, tetapi juga merupakan sunnah Rasulullah yang tentu memiliki kebaikan. Mengutip buku 365 Tips Sehat ala Rasulullah karya Mohammad Ali, Rasullulah mencontohkan untuk mengunyah makanan sebanyak 32 kali.

Baca Juga

Hal tersebut karena waktu yang cukup untuk mengunyah akan memberi kesempatan enzim amylase yang dikeluarkan air liur menguraikan makanan dengan baik terlebih dahulu, sebelum akhirnya ditelan dan memasuki proses pencernaan di dalam lambung.

Dari informasi tersebut juga dijelaskan, makanan yang diproses lebih lama dan lebih baik pada saat mengunyah berfungsi meringankan kerja lambung. Proses penecernaan menjadi lebih cepat dan tidak mengganggu proses lainnya di kelenjar pencernaan atau usus.

Dilansir dari buku Tuntunan Lengkap Rukun Islam dan Doa karya Mochamad Syarif menyatakan tidak mengunyah makanan dengan baik dimungkinkan akan terjadi penumpukan bakteri di dalam usus. Lebih jauh, hal tersebut bahkan menyebabkan timbulnya bakteri dan membusuknya protein serta nutrisi di mana gas juga akan bercampur dengan unsur berbahaya lainnya.

 

Mengunyah dengan proses singkat juga buruk bagi pasien penyintas jantung. Sebab, pengaruhnya akan langsung menuju otak. Hal tersebut juga memang berlaku bagi orang sehat, akan tetapi pasien penyintas jantung memiliki efek yang berlebih.

Oleh sebab itu, mengunyah dengan baik perlu menjadi kebiasaan sejak sekarang. Manfaat lebih dari mengunyah juga dijelaskan lebih lanjut di buku Metode Supernol Menaklukkan Stres karya Mustamir Pedak.

Dalam penjelasannya, pada saat mengunyah, saliva (air liur) dilepaskan oleh tubuh dan menjadikannya sebagai lubrikan bagi makanan. Hal tersebut juga menciptakan cita rasa dan zat kimia yang disebut lysozyme yang merupakan disinfektan dan membantu mulut terjaga dari infeksi.

Di buku itu, dijelaskan dengan mengunyah secara baik mampu memberikan rasa kenyang dan sensasi rasa berlebih pada makanan. Di akhir, secara gamblang, mengunyah dengan benar akan menjadikannya kelancaran dalam pencernaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement